Gorontalo, mimoza.tv – Bulan suci Ramadan sebentar lagi tiba. Warga, khususnya umat muslim bersiap-siap menyambut bulan penuh rahmat, dimana biasanya menyajukan beragam menu sahur maupun berbuka puasa.
Namun saja ditengah suka cita menyambut bulan penuh berhah itu, sepertinya warga harus mengencangkan ikat pinggang lantaran beberapa Sembako mengalami kenaikan, mengikuti harga minyak goreng yang sebelumnya sudah melambung naik, serta BBM jenis Pertamax yang hari ini diumumkan oleh pemerintah mengalami kenaikan.
Seperti yang mimoza.tv lansir dari beberapa sumber, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat lima hari menjelang Ramadan, harga beberapa komoditas bahan pokok mulai melejit.
Teguh Stiawan selaku Wasekjend Kebijakan Publik DPP IKAPPI merinci beberapa komoditas yang harganya naik itu seperti, bawang putih, ayam, telur, gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi.
Teguh menjelaskan, harga bawang putih naik dari Rp. 33 ribu menjadi Rp. 33.900 per kg. Harga telur ayam yang naik dari Rp. 25 ribu jadi Rp25.500 per kg, disusul harga daging sapi yang naik dari Rp. 140 ribu menjadi Rp141 ribu per kg. Tak hanya itu, harga minyak goreng yang masih naik dari Rp14 ribuan menjadi Rp20 ribuan per kg dan harga gula pasir yang naik dari kisaran Rp14 ribuan jadi Rp15 ribuan.
Di Gorontalo sendiri harga minyak goreng curanh juga mengalami peningkatan dari Rp. 24 ribu per kg, naik menjadi Rp 27 ribu per kg.
Zumriyati, salah seorang pedagang di Pasar Liluwo, Kota Gorontalo mengaku kenaikan minyak goreng curah itu sudah terjadi dalam sepekan terakhir ini.
“Saya berharap pemerintah dapat menstabilkan harga, apa lagi sudah mau masuk bulan Ramadan ini mayoritas umat muslim di Gorontalo begitu membutuhkan. Sementara di satu sisi perekonomian masyarakat belum pulih betul akibat pandemic Covid-19,” pinta Zumriyati.
Keluhan yang sama juga diungkapkan Fauziah Ahmad. Warga yang berdomisili di Sipatana, Kota Gorontalo ini meminta pemerintah untuk senantiasa memperhatikan perekonomian masyarakat sebelum mengambil kebijakan menaikan Sembako.
“Ekonimi kita ini belum pulih betul imbas dari virus Corona. Ramadan kali ini juga menjadi kesempatan kami yang punya usaha makanan kecil-kecilan untuk memperbaiki ekonomi. Akan tetapi kami menjadi dilematis dengan kenaikan beberapa bahan pokok,” keluh Fauziah.
Bahkan untuk kenaikan harga BBM jenis Pertamax juga dirinya memperkirakan, akan memicu kelangkaan BBM jenis Pertalite.
“Sebelum Pertamax ini naik, dimana-mana kita lihat, ibu-ibu antri minyak goreng, dan bapak-bapak antri solar. Ditambah dengan kenaikan Pertamax ini, maka saya perkirakan semakin banyak warga yang antri Pertalite,” tandasnya.
Pewarta : Lukman.