Kota Gorontalo, mimoza.tv – Belum difungsikannya Terminal Dungingi yang dibangun beberapa tahun silam, dinilai membebani APBD Kota Gorontalo. Pasalnya, selisih pembayaran dana pembangunan terminal masih menjadi tanggungan Pemerintah Kota Gorontalo.
Hingga kini pembanguna Terminal Dungingi Kota Gorontalo belum kunjung rampung, kendati telah mencapai empat hingga lima tahun lamanya. Disisi lain, alokasi dana pembayaran pembangunan terminal terus berlanjut, antara pihak kontraktor dan penyedia anggaran. Dimana, alokasi dana pembayaran setiap tahunnya mencapai 12 Milyar Rupiah.
Saat dimintai keterangan terkait pemanfaatan terminal tersebut, Walikota Gorontalo menjelaskan, saat ini pihaknya tengah berusaha merampungkan pembangunan terminal agar segera dapat difungsikan. Hal ini untuk menambah pendapatan daerah untuk melunasi pinjaman ke penyedia anggaran.
“Pendapatan dari terminal jauh dibawah dari jumlah yang harus dibayarkan ke penyedia anggaran. Dalam setahun, pendapatan terminal hanya 187 juta setahun pada saat itu, dan sekarang semakin menurun karena sudah ada beberapa P.O yang berhenti. Sementara yang harus kita bayarkan ke pengguna anggaran totalnya 35 Milyar dalam tempo 5 tahun, dengan angsuran sekitar 12 Milyar per tahun. Hal ini sangat membebani APBD,” kata Walikota.
Dirinya juga menambahkan, saat ini pembangunan terminal dungingi masih mendapat masalah, pasalnya ada sebagian kontraktor yang enggan melanjutkan kontrak kerjanya. Pemerintah Kota pun masih mencarikan solusi lanjutan, guna penyelesaian terminal dungingi.