Gorontalo, mimoza.tv – Demo terkait persoalan batu hitam atau batu galena yang berada di Kabupaten Gorontalo mendapatkan respon dari para petambang Suwawa. Terlebih dari para ‘tukang tos’, ojek, dan para aktivis’.
Para petambang ini mernilai, dugaannya Taufik Buhungo terlalu masuk ke dalam persoalan batu hitam tanpa mengetahui seluk-beluk dan juga dampak kepada masyarakat.
“Saya tidak pernah mendengar nama Taufik Buhungo. Hal ini sudah biasa terjadi, ketika ada isu-isu lagi hangatnya banyak orang yang ingin naik panggung dan mencari eksistensi di persoalan ini.” ungkap Alfi, salah satu petambang, dalam keterangannya, Selasa (6/12/2022).
Lebih lanjut sosok yang biasa di sebut Alapi Suwawa ini mengatakan, kompetitor di Suwawa sekian banyak, sayangnya dia (baca : Taufik Buhungo) hanya mengangkat salah satu nama. Sehingga terlihat kalau dia punya kepentingan di salah satu kelompok.
“Sepengetahuan kami, pak Warsono tidak terlibat di persoalan batu hitam. Kalau bicara persoalan kompetitor banyak, kenapa hanya nama itu terus yang di sebut. Kita fokus saja di solusi yang di hasilkan di FGD kemarin (Forkopimda Bonebol),” ujarnya.
Olehnya ia bersama rekanya meminta agar jangan hanya mengkritik tanpa melihat dampak kepada masyarakat penambang.
“Banyak penambang di Suwawa, yang sudah 30 tahun mengadu nasib di gunung (baca : tambang). Sehingga ini perlu di berikan ruang solusi demi hajat hidup rakyat. Bukan hanya mempersoalkan hal-hal yang tidak berdampak terhadap hajat hidup masyarakat Suwawa,” pungkasnya (*)