Gorontalo, mimoza.tv – Masyarakat meminta Pemerintah Kabupaten Bone Bolango untuk membatalkan ivent ‘Malam Pamitan Bersama Rakyat’ yang rencananya akan digelar pada 29 Oktober 2023. Menurut beberapa warga, agenda ivent tersebut tidak relevan dengan kondisi daerah saat ini.
Abdul Madjit Usman misalnya. Warga yang berdomisili di Kecamata Tilongkabila ini menilai ivent tersebut tidak ada manfaatnya dan hanya menghambur-hamburkan uang saja.
“Bupati-nya kan tidak mundur, tetapi Pak Hamim yang mengundurkan diri karena ikut kontestasi politik. Ada Plt yang melanjutkan. Jadi karena sudah mundur, cara pamitannya tidak perlu undang artis untuk konser. Kalau mau pamitan, lebih baik datangi satu – persatu warga masyarakat. Itu lebih terpuji dan bahkan mendapat empati dari warga,” ucap Abdul Madjit.
Apalagi melihat kondisi lagi musim kekeringan seperti ini, Abdul Madjit meminta Pemda untuk fokus membantu masyarakat.
“Banyak saudara-saudara kita lagi membutuhkan uluran tangan dan bantuan Pemda. Beberapa kecamatan di Bone Bolango ini sudah merasakan dampak dari El Nino. Tak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, sawah-sawah juga sudah mulai kekeringan. Kami berharap pemerintah punya empati,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Safrudin. Warga yang berdomisili di Desa Bongohulawa ini juga meminta Pemda untuk lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat daripada untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
“Jangankan untuk membantu warga yang sakit, membantu peningkatan perekonomian masyarakat saja tidak. Contoh, dalam waktu dekat akan menggelar lagi Bimtek di luar daerah. Bikin Bimtek di luar, ya jelas dananya juga lari ke luar daerah. Padahal jika dilaksanakan di daerah sendiri, maka sebenarnya itu bisa membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, terlehih pelaku UMKM,” cetus Safrudin.
Frengky Uloli, salah satu warga Kecamatan Kabila ketika diwawancarai Jumat (13/10/2023) lalu juga menilai, tidak elok rasanya ketika ada rakyat yang sedang menjerit dalam kesusahan, ada yang butuh intervensi pemerintah justru dibahasakan tidak ada anggaran. Sementara untuk pesta pora dan hura-hura, Pemda justru semangat menyiapkan anggarannya.
“Pemimpin harus peka terhadap rakyatnya. Bukan memikirkan peralihan jabatan lebih tinggi tapi mengabaikan rakyat kecil. Berdosa kita yang telah mengangkat sumpah janji mensejahterakan rakyat tapi meninggalkan rakyat dalam jerit tangis pilu kemiskinan,” ujar Frengky.
Sosok yang juga seorang advokat ini mempertanyakan, entah regulasi mana yang dipakai ohel Pemda. Belum lagi ada keluhan tenaga kebersihan yang rela kerja sejak subuh untuk sebuah piala Adipura dan konsisten bekerja mempertahankan kebersihan, mereka belum terima gaji 3 bulan.
“Terlalu miris rasanya kita memakan daging saudara kita sendiri. Berhura-hura, berpesta pora tapi rakyat masih dalam serba kesulitan. Substansinya apa? Orientasinya kemana?” tegasnya.
Sebelumnya, beredar selebaran flyer ivent Malam Pamitan Bersama Rakyat, yang digelar oleh Pemkab Bone Bolango. Ivent yang akan digelar di Gelora Harapan Dan Prestasi, Bulango Timur itu akan menyuguhkan penampilan Wizz Baker, Excape, dan DJ Desa.
Penulis : Lukman.