Gorontalo, mimoza.tv – Abidin Ikilaha, seorang Pengawas Mekanik untuk alat pemadam kebakaran di PT Pabrik Gula (PG) Gorontalo, menyatakan kebakaran ratusan hektar area lahan tebu yang terjadi baru-baru ini adalah yang terbesar selama 28 tahun ia bekerja di sana. Abidin menyayangkan insiden tersebut dan menduga kebakaran disebabkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Tahun-tahun sebelumnya juga terjadi kebakaran. Namun, baru kali ini yang paling hebat dan paling luas areanya,” ujar Abidin kepada wartawan, Selasa (16/4/2024). Kejadian ini juga menimbulkan dampak pada kegiatan ibadah Ramadan, di mana Abidin kadang harus meninggalkan ibadah untuk memadamkan api.
Abidin mengakui bahwa ada beberapa pihak yang mungkin kurang senang dengan PT. PG Gorontalo, tetapi menegaskan bahwa perusahaan selalu terbuka untuk diskusi atau pembicaraan. “Kami selalu terbuka. Perusahaan ini sudah menjadi bagian dari masyarakat Gorontalo,” tambahnya.
Selain merusak lahan tebu, kebakaran ini juga berpengaruh pada insentif para karyawan di perusahaan. Namun, yang lebih disesalkan oleh Abidin adalah adanya fitnah yang dilakukan oleh pemilik akun Facebook, Zachary Rusman. Menurutnya, tuduhan bahwa perusahaan membakar lahan tebunya sendiri adalah tidak benar dan mengada-ada.
Mengutip pemberitaan di Gorontalopost.id, Manager Publik Relation PT. Pabrik Gula Gorontalo, Marthen Turuallo mengatakan, pihaknya sangat dirugikan oleh perbuatan fitnah yang dilakukan oleh pemilik akun Facebook (FB) Zachary Rusman.
“Kami difitnah oleh orang ini,”kata Marthen sembari menunjukan akun FB tersebut. Menurut Marthen, bahwa apa yang dituduhkan tidak sesuai fakta.
Dalam postingannya, Zachary Rusman menuduh PT PG Gorontalo melakukan pembakaran tebu secara rutin setiap panen untuk mempercepat proses dan menekan biaya produksi. Namun, Marthen menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak sesuai fakta.
Komentar netizen juga ikut meramaikan diskusi di media sosial terkait insiden ini. Akun Indra Syahputra, misalnya, meminta Zachary Rusman untuk turun langsung ke lokasi kebakaran dan tidak hanya berdasarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya.
Penulis : Lukman.