Gorontalo, mimoza.tv – Tidak lolosnya Rustam Akili dalam tahapan pemeriksaan tes kesehatan sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur, mengharuskan Partai Nasdem sebagai calon pengusung untuk mencari penggganti yang akan maju bersama bakal calon Gubernur, Tonny Uloli, dalam Pilkada Serentak November 2024.
Terkini, Partai Nasdem resmi mengumumkan nama yang akan menggantikan Rustam. Nama tersebut adalah eks Wali Kota Gorontalo dua periode, Marten Taha.
“Pak Marten kami tetapkan sebagai penggantinya Pak Rustam Akili,” ujar Sekretaris DPW Nasdem, Ridwan Monoarfa dalam keterangannya seperti yang mimoza.tv kutip dari Hargo.co.id.
Lebih lanjut Ridwan mengatakan, saat ini surat rekomendasi atau B1KWK yang menjadi syarat pencalonan itu sudah berada di meja ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, dan tinggal menunggu untuk ditandatangani.
Menurut Fazrul Abdullah, dengan digantinya Rustam Akili yang tak lain merupakan Ketua Bappilu DPW Nasdem Gorontalo dengan Marten Taha, maka diibaratkan Partai Nasdem adalah kapal yang dinahkodai oleh dua kader Golkar (Tonny – Marten) yang akan mengarungi lautan kontestasi Pilkada Serentak 2024.
“Kapalnya Nasdem, tapi nahkodanya adalah kader Golkar. Dalam politik ini hal yang wajar dan bisa saja terjadi, dimana saja dan kapan saja,” ujar Fazrul, salah satu alumni Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL), saat diwawancarai wartawan ini, Kamis (5-9-2024).
Menurutnya meski hal itu wajar, di satu sisi seharusnya Partai Nasdem mengusung juga kadernya sendiri.
“Seharusnya Partai Nasdem harus mengusung kadernya juga untuk maju dalam kontestasi Pilkada nanti. Apa lagi Nasdem ini jadi pengusung utama. Kan di partai itu bukan hanya ada Rustam Akili. Disitu ada Rama Datau, ada Prof. Winarni, dan masih banyak lagi kader lainnya. Masa secepat itu harus memutuskan sesuatu,” imbuhnya.
Menurut Fazrul, mengusung kader partai sendiri dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada itu memiliki beberapa kepentingan strategis bagi partai politik. Dengan mengusung kader sendiri, partai dapat memastikan bahwa calon yang diusung sejalan dengan ideologi, visi, misi, dan program kerja partai. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi kebijakan yang ingin diperjuangkan oleh partai di tingkat daerah.
Kata Dia, mengusung kader sendiri dapat memperkuat struktur partai di daerah. Kader yang terpilih sebagai kepala daerah dapat menjadi perpanjangan tangan partai, memperkuat basis massa, dan meningkatkan kohesivitas internal partai.
“Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan para kader terhadap kepemimpinan partai. Dengan kader partai memegang posisi kepala daerah, partai memiliki kendali lebih besar atas arah kebijakan daerah. Hal ini penting untuk menyelaraskan program-program daerah dengan program nasional yang diusung partai, terutama dalam hal kebijakan pembangunan, kesejahteraan sosial, dan pelayanan publik,” tandasnya.
Penulis : Lukman.