Gorontalo, mimoza.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo melaporkan perkembangan gini rasio serta berbagai faktor yang mempengaruhi kemiskinan di daerah tersebut. Data terbaru menunjukkan bahwa gini rasio di wilayah perkotaan mengalami kenaikan, sementara di perdesaan justru mengalami penurunan.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, dalam rilis fenomena pertumbuhan ekonomi pada Senin (3/2/2025), menjelaskan bahwa selama periode Maret 2024–September 2024, inflasi umum di Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 0,02 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang mengalami deflasi sebesar -0,19 persen. Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,85 persen selama periode tersebut.
Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Pertanian
Di sisi lain, ekonomi Gorontalo mengalami pertumbuhan sebesar 4,90 persen pada triwulan III-2024 dibandingkan triwulan I-2024. Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki kontribusi sebesar 37,65 persen terhadap perekonomian daerah tumbuh sebesar 8,21 persen dalam periode yang sama.
Mukhanif menegaskan bahwa sektor pertanian masih menjadi penopang utama perekonomian di Gorontalo, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga komoditas dan pengaruh nilai tukar petani.
Pengeluaran Penduduk dan Ketimpangan Ekonomi
Selain itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk di kelompok desil 1 dan desil 2 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 8,70 persen dan 7,02 persen dibandingkan Maret 2024. Kenaikan ini lebih tinggi daripada inflasi umum yang hanya tercatat sebesar 0,02 persen.
“Tingkat ketimpangan di Provinsi Gorontalo secara keseluruhan mengalami penurunan dibandingkan Maret 2024. Namun, jika dilihat berdasarkan wilayah, gini rasio di perkotaan mengalami kenaikan, sementara di perdesaan justru mengalami penurunan,” jelas Mukhanif.
Dengan adanya perkembangan ini, BPS menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terutama dalam menjaga keseimbangan antara sektor perkotaan dan perdesaan.
Penulis: Lukman