Gorontalo, mimoza.tv – Kinerja ekonomi Provinsi Gorontalo pada triwulan II-2025 menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,14 persen secara tahunan (year-on-year) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Plt. Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti, menjelaskan bahwa pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. Kategori Industri Pengolahan mencatat pertumbuhan tertinggi mencapai 13,72 persen, disusul sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 11,63 persen, serta Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh 10,96 persen.
“Pertumbuhan yang merata di banyak sektor ini menjadi sinyal positif bahwa ekonomi Gorontalo sedang bergerak ke arah pemulihan yang lebih solid dan beragam,” ujar Dwi Alwi dalam rilis resmi, Selasa (5/8/2025).
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi berasal dari komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mencatat kenaikan sebesar 6,70 persen, mencerminkan peningkatan aktivitas perdagangan luar negeri.
Secara kuartalan (quarter-to-quarter), ekonomi Gorontalo tumbuh 1,79 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 18,41 persen, disusul oleh Transportasi dan Pergudangan sebesar 11,38 persen, serta sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 7,41 persen.
“Ini menunjukkan geliat sektor pendukung pariwisata dan logistik yang mulai bangkit kembali,” terang Dwi Alwi.
Struktur Ekonomi Masih Didominasi Sektor Primer
Secara struktur, PDRB Gorontalo atas dasar harga berlaku Triwulan II-2025 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu:
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 36,77 persen
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 14,71 persen
Konstruksi sebesar 11,02 persen
Dari sisi penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, kategori Perdagangan Besar dan Eceran serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menyumbang kontribusi tertinggi yakni 1,10 persen, diikuti oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,03 persen, serta Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,68 persen.
“Meski sektor pertanian masih mendominasi struktur ekonomi, namun data ini mengindikasikan bahwa sektor jasa dan perdagangan mulai mengambil peran signifikan dalam mendorong pertumbuhan,” kata Dwi Alwi.
Secara nilai, PDRB Gorontalo atas dasar harga berlaku mencapai Rp14,52 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp8,60 triliun.
Dwi Alwi menyimpulkan, arah perekonomian Gorontalo bergerak ke jalur yang lebih beragam dan resilien. “Tantangan ke depan adalah menjaga agar momentum ini terus berlanjut dan membawa manfaat merata bagi seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.