Gorontalo, mimoza.tv – Provinsi Gorontalo mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup impresif di triwulan I 2025, bahkan tertinggi di kawasan timur Indonesia. Namun, capaian itu dibarengi dengan tren inflasi yang mulai menunjukkan peningkatan pada bulan Juli.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Satya Permana, menyebut bahwa pada triwulan I 2025 ekonomi Gorontalo tumbuh sebesar 6,07 persen (yoy). Angka ini jauh di atas rata-rata nasional dan menjadikan Gorontalo sebagai yang tertinggi di kawasan timur, melampaui Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
“Pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh sektor konstruksi, perdagangan, dan pertanian, khususnya hortikultura dan tanaman pangan,” ungkap Satya dalam rilis resmi Bank Indonesia yang tercantum dalam Laporan Perekonomian Provinsi Gorontalo Edisi Mei 2025.
Namun, Satya mengingatkan bahwa pertumbuhan yang tinggi perlu diiringi dengan stabilitas harga dan daya beli masyarakat. Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Juli 2025 Provinsi Gorontalo mencatat inflasi Year on Year (yoy) sebesar 3,12 persen, dengan Kabupaten Gorontalo mencatat inflasi tertinggi sebesar 3,86 persen, disusul Provinsi Gorontalo (3,12 persen) dan Kota Gorontalo (2,22 persen).
“Inflasi ini sebagian besar didorong oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang tumbuh sebesar 7,16 persen,” jelas Satya.
Selain itu, kelompok pengeluaran lain yang juga mengalami kenaikan antara lain:
Perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,72 persen;
Pendidikan sebesar 2,19 persen;
Penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,80 persen;
Pakaian dan alas kaki sebesar 0,58 persen;
Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,40 persen;
Transportasi dan kesehatan, masing-masing sebesar 0,51 persen.
Di sisi lain, terdapat tiga kelompok pengeluaran yang justru mengalami deflasi:
Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -3,20 persen;
Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -1,07 persen;
Rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar -0,16 persen.
Secara Month to Month (m-to-m), inflasi Gorontalo pada Juli 2025 tercatat sebesar 1,34 persen, sementara Year to Date (y-to-d) sebesar 2,40 persen.
Satya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan stakeholder dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi. “Tantangan kita ke depan bukan hanya tumbuh, tapi juga menjaga kualitas pertumbuhan agar tetap inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Penulis: Lukman.