Gorontalo, mimoza.tv – Tokoh masyarakat di Desa Parungi akhirnya buka suara terkait pemberitaan yang menyebut dirinya menghadiri Upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-80 di Kecamatan Boliyohuto hanya dengan memakai sandal.
Sejumlah tokoh masyarakat menilai, pemberitaan yang beredar terkesan berlebihan dan tidak berimbang, karena tidak terlebih dahulu meminta keterangan dari pihak yang bersangkutan.
“Memang benar dalam foto yang beredar terlihat Kepala Desa Parungi dan Kepala Desa Motoduto menggunakan sandal dan kaos. Namun perlu ditegaskan, mereka hadir setelah prosesi penurunan bendera selesai. Kehadiran itu semata-mata untuk memantau warganya yang ikut kegiatan gerak jalan sore hari,” jelas salah satu tokoh masyarakat Boliyohuto.
Dijelaskan pula, kondisi tersebut terjadi karena kaki Kepala Desa Parungi sedang sakit, ditambah cuaca yang diguyur hujan. Sehingga, pilihan menggunakan sandal lebih kepada faktor kesehatan dan kenyamanan.
“Kegiatan upacara tetap berjalan khidmat. Jadi framing seolah kepala desa tidak menghargai momentum HUT RI adalah tidak tepat. Tradisi peringatan di Boliyohuto ini harus kita jaga bersama, bukan dipolitisasi dengan narasi yang mengaburkan fakta,” tegasnya.
Dengan klarifikasi ini, masyarakat berharap pemberitaan ke depan bisa lebih proporsional, akurat, dan tetap mengedepankan etika jurnalistik, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah publik.