Gorontalo, mimoza.tv – Para pegiat lingkungan di Kabupaten Bone Bolango mendapat suntikan semangat baru dalam upaya pengelolaan sampah. Sabtu (8/11/2025), mereka berdiskusi santai bersama Raynaldo Christian Tumilaar, pendiri Bank Sampah Induk Kuntung dari Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Diskusi yang digelar sederhana namun penuh makna itu berlangsung di TPS 3R Bone Bolango. Raynaldo, yang akrab disapa Ray, datang membawa beragam contoh produk daur ulang berbasis sampah—mulai dari kerajinan tangan, hingga bahan olahan yang memiliki nilai jual.
“TPS 3R harus berinovasi. Sampah tidak boleh berhenti di tong, harus terus bergerak sampai bernilai,” ujar Ray yang juga tengah mengikuti Peran Saka Nasional 2025 di Kabupaten Gorontalo.
Ia menekankan, kunci dari pengelolaan sampah bukan hanya memilah, tetapi menciptakan sistem yang berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Ketua TPS 3R Bone Bolango, Arimita Gani, menyebut pertemuan ini membuka banyak wawasan baru.
“Banyak hal yang bisa kami pelajari dari Ray, terutama tentang cara mengelola dan memanfaatkan sampah menjadi produk bernilai,” ungkapnya.



Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Eco Enzyme Bongoime, Lukman Polimengo, menegaskan pentingnya sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah dalam hal manajemen sampah.
“Yang paling penting adalah mengubah paradigma. Sampah bukan masalah, tapi potensi. Jika ini dilakukan secara konsisten, masalah sampah bisa diatasi,” tegas Lukman yang juga dikenal sebagai jurnalis.
Ia menyoroti bahwa memperbanyak armada pengangkut sampah tanpa perubahan pola pikir hanya akan memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat lain.
“Sampah harus diintervensi dari rumah, lingkungan, hingga TPA. Ini penting untuk memperpanjang usia tampung TPA dan menciptakan sistem yang efisien,” tambahnya.
Senada, Ketua Forum Komunikasi Kabupaten Sehat (FKKS) Bone Bolango, Rakhmatiyah Deu, menuturkan bahwa tahun 2025 ini FKKS telah menyentuh isu krusial ini secara serius. Pihaknya telah berkolaborasi dengan Komunitas Peduli Daerah Aliran Sungai dan Sampah (Kapedas), yang telah memiliki fasilitas bank sampah dan TPS3R.
“Jadi gerakan menghidupkan kembali TPS 3R kita sudah gagas tahun ini. Kami ingin bank sampah di bawah binaan Kapedas ini difungsikan secara optimal. Dan tentu, kami mengajak komunitas serta pegiat lingkungan untuk berkolaborasi agar sampah tidak sekadar urusan kebersihan, tapi juga bernilai ekonomis dan bisa menambah penghasilan keluarga,” jelas Rakhmatiyah.
Ia menambahkan, langkah ini juga sejalan dengan gagasan Anggota DPR RI Dapil Gorontalo, Rachmat Gobel, yang selama ini gencar mengampanyekan solusi berbasis ekonomi sirkular dalam penanganan sampah.
“Kemarin kita diajak Kakak RG belajar ke Bandung. Di sana kita lihat bagaimana sampah bisa diubah menjadi sumber daya. Harapannya, ilmu itu bisa diterapkan di Bone Bolango agar daerah ini tidak hanya sehat, tapi juga berdaya,” pungkasnya.
Penulis: Lukman
Editor: Redaksi mimoza.tv



