Gorontalo, mimoza.tv – Suasana malam di Kota Gorontalo kini semakin hidup. Dalam beberapa bulan terakhir, kawasan Jalan Pandjaitan dan Pasar Sentral menjelma menjadi pusat keramaian baru bagi warga, khususnya anak muda. Trotoar yang dulunya lengang kini dipenuhi kursi lipat, meja kecil, serta aroma kopi dan kudapan yang menggoda.
Fenomena ini tak hanya menunjukkan tren nongkrong baru, tapi juga menggambarkan geliat ekonomi mikro di tengah masyarakat. Para pelaku usahanya sebagian besar adalah anak muda yang kreatif, berani memulai usaha, dan mampu menangkap peluang dari kebiasaan warga yang gemar menikmati suasana malam sambil menyeruput kopi.
Salah satunya adalah Kafkah Richard, mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Gorontalo. Ia baru dua pekan membuka lapak minuman di kawasan Pasar Sentral. Sebelumnya, Kafkah mencoba berjualan di Jalan Pandjaitan, namun karena area tersebut sudah padat, ia memutuskan pindah ke kawasan pasar yang kini justru jadi titik nongkrong paling ramai.
“Awalnya cuma coba-coba. Tapi ternyata ramai sekali. Dalam semalam bisa dapat satu juta rupiah. Kalau malam Kamis dan malam Minggu, omzet bisa tembus dua juta,” ujarnya sambil melayani pembeli.
Kafkah tidak sendirian. Ia dibantu teman-teman kuliahnya, dan mendapat dukungan penuh dari orang tuanya. Bahkan sang ayah sampai memberikan mobil tua koleksi keluarga, yang kini dimodifikasi menjadi lapak jualan bergaya vintage — menambah daya tarik bagi pengunjung.
Hal serupa juga dilakukan Ari dan Thomas, dua jurnalis lokal yang baru beberapa hari membuka usaha kecil di lokasi yang sama. Keduanya melihat potensi besar dari tren nongkrong malam yang makin populer di kalangan anak muda.
“Ini bukan sekadar soal jualan, tapi ruang interaksi sosial yang sehat. Banyak teman, banyak ide, dan yang penting, perputaran ekonomi di kota ini terasa hidup,” kata Ari.
Pantauan mimoza.tv menunjukkan, kawasan Pasar Sentral kini hampir setiap malam dipenuhi pengunjung. Ribuan warga datang silih berganti, menciptakan suasana mirip festival kuliner rakyat. Lampu-lampu kafe jalanan berpadu dengan tawa, musik akustik, dan aroma kopi yang menguar.
Bagi sebagian warga, tren ini membawa harapan baru. Di tengah harga kebutuhan yang naik dan lapangan kerja yang terbatas, kreativitas anak muda Gorontalo menjadi bukti bahwa peluang ekonomi bisa tumbuh dari hal sederhana — dari secangkir kopi, meja lipat, dan semangat untuk berdaya di kota sendiri.



