Gorontalo, mimoza.tv — Anggota DPRD Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa, menghadiri undangan sekaligus kunjungan kerja pada Gelar Karya Pengembangan Talenta yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional di SLB Negeri Gorontalo Utara, Rabu (3/12/2025). Kegiatan ini menjadi ruang bagi anak-anak disabilitas menunjukkan potensi terbaik mereka.
Dari total 72 anak yang diundang, sebanyak 65 anak hadir mengikuti rangkaian kegiatan. Sejak acara dimulai, suasana haru dan hangat menyelimuti halaman sekolah. Berbagai penampilan ditampilkan siswa: fashion show, bernyanyi, menari, merangkai bunga, hingga guru tunanetra memainkan keyboard dengan lincah. Ragam kemampuan ini membuat para guru, orang tua, Camat Kwandang, serta perwakilan Dinas PPA Provinsi Gorontalo terkesan dan memberikan apresiasi.
Dheninda, yang juga Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, menyampaikan kekagumannya terhadap kemampuan para siswa.
“Mereka punya kemampuan khusus yang luar biasa. Banyak orang normal belum tentu bisa melakukan apa yang mereka tunjukkan hari ini,” ujarnya.
Kehadiran Dheninda mendapat sambutan positif dari pihak sekolah. Para guru dan orang tua menilai kegiatan serupa sebelumnya hampir tidak pernah dihadiri anggota legislatif, sehingga kehadiran Dheninda memberi dorongan moral bagi anak-anak maupun para pendamping. Ia juga menyebut bahwa berada di tengah-tengah anak-anak disabilitas merupakan sebuah kehormatan.
Di sela kegiatan, sejumlah aspirasi disampaikan langsung kepada legislator muda tersebut. Salah satu sorotan adalah minimnya akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Gorontalo Utara. Saat ini hanya terdapat satu Sekolah Luar Biasa yang beroperasi, sehingga orang tua berharap sekolah-sekolah negeri dapat membuka kelas inklusif dengan guru pendamping dan fasilitas yang memadai.
Menurut Dheninda, harapan tersebut sejalan dengan kebutuhan membangun lingkungan pendidikan yang inklusif. “Tujuannya agar mereka bisa belajar berbaur dengan anak-anak lain tanpa dibeda-bedakan, tetapi tetap mendapat perhatian sesuai kebutuhan mereka,” terangnya.
Aspirasi lain yang mencuat adalah kondisi asrama SLB di Kwandang. Kapasitas yang terbatas membuat sebagian besar siswa tidak dapat tinggal di asrama, padahal banyak dari mereka berasal dari wilayah yang jauh. Kondisi ini dinilai menghambat proses belajar dan aktivitas harian anak-anak.
Seluruh masukan ini diterima langsung oleh Dheninda. Ia berkomitmen membawa persoalan tersebut ke DPRD untuk dibahas lebih lanjut sebagai bagian dari upaya memperkuat kebijakan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di daerah.
Ia juga memastikan akan hadir pada puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 6 Desember mendatang di Kota Gorontalo sebagai bentuk dukungan lanjutan.
Di akhir kegiatan, Dheninda yang akrab disapa Dhini membagikan bingkisan hadiah kepada anak-anak sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan karya yang mereka tampilkan.
Orang tua, guru, dan peserta berharap momentum tahun ini dapat menjadi titik awal kebijakan yang lebih berpihak pada pendidikan inklusif dan kesejahteraan anak-anak disabilitas di Gorontalo Utara. (rls/luk)



