Kota Gorontalo, mimoza.tv – Siapa yang menyangka jika Provinsi Gorontalo, ternyata juga mempunyai museum sejarah. Namun sangat disayangkan, museum yang sudah 3 tahun berdiri ini koleksinya masih terbilang minim.
Museum Popa Eyato yang berdiri diatas tanah 3 hektar ini, merupakan satu-satunya museum, yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah Provinsi Gorontalo. Mulai dari foto-foto peninggalan masa penjajahan, berbagai alat rumah tangga kuno, berbagai jenis senjata tajam, seperti tombak, parang dan badik, hingga bendera merah putih yang pertama yang dikibarkan, saat upacara kemerdekaan Gorontalo 23 Januari 1942.
Museum yang berdiri tidak jauh dari Kantor Gubernur Gorontalo ini, hingga memasuki tahun ketiga, kondisinya terbilang masih jauh dari harapan, jika dibandingkan dengan museum pada umumnya. Terang saja, koleksinya hanya 300 benda sejarah. Yang jika dilihat sekilas bukan lagi asli, tapi hanyalah duplikat saja.
“Peninggalan sejarah asli Gorontalo berdasarkan data, ada total 5.400 benda. Namun ketiadaan anggaran menjadi kendala, untuk mengamankan benda-benda sejarah tersebut dari tangan warga,” ungkap Abdul Muin Sakali, Pengelola Museum Popa Eyato.
Dia juga mengeluhkan ketiadaan pagar pembatas, antara museum dan lahan warga. Selain berimbas banyaknya ternak peliharaan warga, seperti sapi yang mencari makan di halaman museum. Ditakutkan koleksi peninggalan sejarah, yang banyak tersimpan didalam museum, dijarah oleh tangan-tangan jahil. Apalagi memang kondisi bangunan museum, yang terletak di Kelurahan Botu Kota Gorontalo ini, terlihat sepi dan terpisah dari pemukiman warga. (alr)