Kab.Gorontalo, mimoza.tv – Puluhan mahasiswa Dari IAIN Sultan Amai Gorontalo kembali mendatangi kantor DPRD Kabuapaten Gorontalo dengan menggelar aksi unjuk rasa. Aksi ini digelar setelah sejumlah peserta KKS dari kampus IAN ini meresa telah dilecehkan oleh kepala Desa Teratai saat acara penutupan.
Dimana persoalan tersebut muncul setelah sang kepala desa memberikan pengehargaan, berupa cendra mata kepada sejumlah peserta KKS pada kegiatan penutupan, Minggu (17/12/2017). Setelah diterima bingkisan tersebut ternyata berisi sebuah batu bata yang bertuliskan “ZONK”. Bahkan hal itu sempat viral di media sosial (Medsos).
Hingga akhirnya sejumlah mahasiswa yang merasa dilecehkan dan tidak menerima pemberian tersebut, akhirnya melakukan demo dan serta menuntut sang kepala desa.
Saat diwawancara, Nasar Pakaya, koordinator lapangan menjelaskan, mereka jelas meresa keberatan dan terlecehkan dengan adanya pemberian cendramata tersebut. Bahkan dalam aksi demo yang digelar ini, mereka meminta agar pemerintah segerah memberikan tindakan tegas berupa pencopotan jabatan terhadap kepala desa tersebut.
“Ini menurut kami sudah merupakan satu bentuk pelecehan terhadap institusi lembaga pendidikan, khususnya terhadap mawasiswa IAIN. Tentunya kami meminta kepala desa tersebut harus meminta maaf atas perbuatanya itu, dan kami ingin kepala Desa harus dicopot dari jabatanya,” kata Nasar, Selasa (19/12/2017).
Nasar juga menambahkan, dalam aksi ini mereka juga berharap agar pihak DPRD Kabupaten Gorontalo dapat menerima aspirasi mereka, serta memeberikan tindakan tegas terhadap sang kepala desa. Menurut mereka perbuatan yang tidak menyenangkan ini bukan saja dilakukan kepada mahasiswa, melainkan juga dilakukan kepada masyarakat setempat, sehingga DPRD diminta agar menseriusi persoalan tersebut. (fpr)