Bone Bolango, mimoza.tv – Kasus pelecehan melalui media sosial kembali terulang. Kali ini seorang kepala desa di Kabupaten Bone Bolango, diduga telah menulis status diakun media sosial miliknya yang kemudian dianggap melecehkan masyarakat. Akibat postingan tersebut, warga melakukan aksi demo menuntut sang kades dicopot dari jabatannya.
Ratusan warga Desa Lombongo, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (21/3/2018) pagi, mendatangi kantor desa setempat. Warga yang terlihat emosi ini datang membawa poster yang bertuliskan tuntutan mereka, yakni menyatakan dengan tegas menolak Kepala Desa Lombongo, Djulkifli Abdullah.
Aksi warga ini merupakan bentut kekecewaan mereka terhadap sikap kepala desa, yang dianggap telah melecehkan masyarakat melalui akun media sosial miliknya.
Dalam postingan status yang diunggahnya pada tanggal 16 Maret 2018 ini, kepala desa yang baru sebulan menjabat ini menuliskan status bahwa warga yang tidak mau diajak gotong royong, bisa jadi jika meninggal dunia nanti jasadnya tidak perlu bantuan dari orang lain melainkan bisa dibuang di selokan atau dibakar.
“Postingan status inilah yang kemudian memicu kemarahan warga, karena menurut mereka kalimat tersebut tidak patut disampaikan oleh seorang pemimpin,” kata Jufril, perwakilan warga.
Olehnya itu warga menuntut kepada Bupati Kabupaten Bone Bolango, Hamim Pou, agar mencopot Djulkifli Abdullah dari jabatannya sebagai Kepala Desa Lombongo. (fzl)