Gorontalo, mimoza.tv – Sebuah studi yang diterbitkan Kamis (8/11/2018) mengatakan perang yang dipimpin Amerika untuk menumpas terorisme telah menewaskan 507 ribu orang di Irak, Afghanistan, dan Pakistan selama kurun waktu 17 tahun. Selain itu, korban tewas meningkat sebanyak 22 persen dalam dua tahun terakhir.
Korban tewas termasuk pasukan Amerika dan sekutu, warga sipil di zona perang, pasukan militer dan polisi, serta juga militan, demikian menurut laporan dari Cost of War Project dari Brown University.
Laporan itu mengatakan, jumlah kematian tidak langsung jumlahnya beberapa kali lipat lebih besar dibandingkan kematian akibat kekerasan langsung, sehingga menyebabkan perhitungan korban tewas mencapai lebih dari satu juta orang.
“Meskipun perang terhadap teror acapkali tidak diperhatikan publik Amerika dan para politisi, perhitungan ini menunjukkan bahwa perang ini tidak mereda, malahan semakin gencar,” kata laporan itu.
Laporan ini juga mengatakan, perang yang dipimpin Amerika telah dan masih terus menyebabkan orang-orang kehilangan tempat tinggal di Afghanistan, Irak dan Pakistan.(jm/luk)