Minggu, Juli 13, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Abidin, 52 Tahun Jadi Pengrajin Atap Rumbia

by Lukman Polimengo
September 26, 2018
Reading Time: 2 mins read
194 13
A A
0
Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Gorontalo, mimoza.tv – Tangan Abidin Polingo terlihat sedikit gemetaran saat melipat helai demi helai daun rumbia. Setelah di susun berjejer rapi, barulah di simpul menggunakan tali dari rotan yang di serut halus, begitu seterusnya hingga menjadi sebuah atap daun rumbia.

Pria 78 tahun ini pun mengaku, dari profesi ini dia mampu menghidupi keluarganya.
Diwawancarai di kediamannya Rabu (26/9/2018), Abidin yang berdomisili di Desa Bongoime, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango ini mengaku sudah 52 tahun menjadi pembuat atap daun rumbia.
“Dulu saya bertani, namun setelah berkeluarga, saya lebih fokus usaha ini,” tutur Abidin.
Alasan pria ini, dahulu ketika orang membangun rumah, masih banyak yang menggunakan daun rumbia sebagai atap rumah.
“Awalnya usaha ini lancar dan banyak pemesannya, sampai-sampai dalam pengerjaannya di bantu oleh kedua anak saya,” jelas Abidin.
Pria yang mahir memetik alat musik gambus ini juga menuturkan, untuk sebuah atap rumbia dihargai Rp 7500. Hasil dari penjualan atap daun rumbia pun, Abidin harus menyisihkan sebagian uang pendapatannya untuk membeli bahan baku berupa rotan dan bambu. Sebagian keuntungan untuk membeli kebutuhan sehari hari.

Untuk daun rumbia, dia tinggal mengambilnya dari pohon rumbia yang tumbuh di sekitar tempat dia tinggal.
Seiring berjalannya waktu, kini priduksi atap daun rumbia Abidin mulai menurun. Selain karena usianya yang sudah tua, orang juga sekarang sudah kurang menggunakan daun rumbia untuk atap rumah.
“Sekarang untuk satu hari saja, saya hanya bisa menyelesaikan 10 sampai 15 buah atap daun rumbia, bahkan kurang dari 10. Ini selain faktor fisik, orderan juga kurang. Ditambah lagi pesanan tidak setiap hari, bahkan seminggu tak ada pesanan,” kata Abidin.
Dirinya menjelaskan juga, sekarang jika ada yang memesan atap daun rumbia, sudah jarang di pakai untuk atap rumah. Orang memakai atap daun rumbiah sekarang untuk atap kandang ternak, atap kios atau warung.
“Ada juga yang memesan hanya untuk dekorasi, atau hanya untuk atap dapur saja,” kata Abudin.
Lanjut dia, untuk mendapatkan daun rumbia, dulu dua atau tiga kali dirinya bolak balik mengambil dari sekitar rumah. Namun sekarang, Abidin menggaji orang meski hanya dengan sebungkus rokok untuk mengambil daun rumbia.
“Umur sudah tua begini, saya sudah tak bisa memanjat pohon rumbia lagi. Jalan satu satunya meminta bantuan orang lain,” tandas Abidin.
Meskipun usaha yang sudah digelutinya selama puluhan tahun ini semakin kurang peminat, dirinya tetap akan membuat atap daun rumbia, sekedar untuk kebutuhan keluarga dan mengisi hari tua.
“Hasil dari penjualan atap daun rumbia ini untuk kebutuhan sehari hari saya saja sudah cukup. Empat anak saya sudah berkeluarga semua dan punya pekerjaan masing masing, tinggal saya mengisi hari tua dengan membuat atap daun rumbia,” curha Abidin.
Di akhir wawancara, Abidin mengaku atap rumbia itu ada uniknya. Jika saat terkena air hujan, tidak menimbulkan suara ribut seperti atap seng, dan saat terik panas matahari tetap sejuk.

Baca juga

No Content Available
Tags: atap daun rumbiadaun rumbiapengrajin atap daun rumbia

Berita Terkait

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version