Gorontalo, mimoza.tv – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh ratusan massa dari koalisi “Aktivis Gorontalo Melawan” di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Gorontalo dan Kantor DPRD Provinsi Gorontalo berakhir ricuh. Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi bentrokan antara massa dan aparat keamanan.
Tuntutan Penuntasan Kasus Premanisme
Massa aksi menuntut penuntasan kasus dugaan premanisme yang menimpa sejumlah aktivis di Gorontalo. Mereka menilai aparat penegak hukum lamban dalam mengusut kasus-kasus kekerasan yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap para aktivis. Koordinator lapangan aksi, Al Misbah, menyatakan bahwa tindakan premanisme yang terjadi telah meresahkan masyarakat dan mengancam kebebasan berekspresi.
Kericuhan di Mapolda Gorontalo
Kericuhan pertama terjadi di depan Mapolda Gorontalo sekitar pukul 17.30 WITA. Ketegangan meningkat saat massa mencoba menerobos masuk ke halaman Mapolda, yang berujung pada aksi saling dorong dengan aparat keamanan. Dalam insiden tersebut, sembilan mahasiswa dilaporkan mengalami luka-luka. Salah satu korban, Eko Wahyudi, mengaku mengalami kekerasan saat diamankan oleh petugas. “Saat saya sedang berdiri di jalan, tiba-tiba ditarik oleh petugas. Ketika sampai di dalam, saya terjatuh lalu diinjak-injak oleh beberapa orang,” ungkap Eko, seperti yang mimoza.tv kutip dari Kontras.id.
Kericuhan Berlanjut di Kantor DPRD Provinsi Gorontalo
Setelah aksi di Mapolda, massa melanjutkan demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi Gorontalo. Situasi kembali memanas ketika massa membakar ban di depan pintu utama gedung dewan. Upaya petugas untuk memadamkan api memicu ketegangan, yang berujung pada pelemparan batu dan air mineral ke arah gedung DPRD. Akibatnya, kaca jendela di bagian pintu utama dilaporkan pecah.
Respons Aparat dan Pembentukan Satgas Anti Premanisme
Menanggapi meningkatnya kasus premanisme, Polda Gorontalo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme. Satgas ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan mendukung aktivitas investasi serta usaha di Gorontalo. Sasaran utama operasi Satgas meliputi aksi premanisme yang berkedok organisasi masyarakat, tindakan perampasan, pengeroyokan, serta pemerasan. Polda Gorontalo juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan operasi Satgas dengan melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan.
Penulis : Lukman.