Gorontalo, mimoza.tv – Aktivitas ekonomi di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan signifikan selama bulan Ramadan tahun ini. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Bambang Satya Permana, mengungkapkan bahwa pergerakan ekonomi di daerah ini lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
“Momentum Ramadan mendorong pergerakan ekonomi di daerah ini lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya,” ujar Bambang dalam acara Ngopi Bareng Insan Media (PIRAMIDA) yang digelar di Kantor Perwakilan BI Gorontalo, Selasa (25/3/2025).
Dalam upaya mengendalikan inflasi akibat kenaikan sejumlah harga komoditas, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah mengambil berbagai langkah strategis. Salah satu langkah utama adalah menggelar High-Level Meeting (HLM) TPID pada 7 Maret 2025 untuk merumuskan strategi pengendalian inflasi guna menjaga daya beli masyarakat selama Ramadan dan Lebaran.
Pasar Murah dan Sidak Pasar
TPID Provinsi Gorontalo juga aktif menjaga stabilitas harga dengan mengadakan pasar murah bersubsidi dan gerakan pangan murah di berbagai lokasi. Setidaknya 43 kali pelaksanaan pasar murah telah digelar untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
“Mungkin ada kegiatan serupa di kabupaten lain yang belum tercatat, tetapi secara keseluruhan ini menjadi langkah strategis dalam menjaga daya beli masyarakat,” ujar Bambang.
Selain itu, TPID juga melakukan inspeksi ke pasar-pasar tradisional guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Langkah lain yang turut dilakukan adalah komunikasi publik untuk mengedukasi masyarakat terkait inflasi.
“Inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh ketersediaan barang, tetapi juga ekspektasi masyarakat. Jika ada kekhawatiran bahwa suatu komoditas langka, maka harga bisa melonjak. Oleh karena itu, kami mengedukasi masyarakat melalui iklan layanan masyarakat dan talk show tentang belanja bijak, yaitu membeli sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan,” tambahnya.
Permintaan Uang Pecahan Kecil Meningkat
Selain meningkatnya aktivitas ekonomi, kebutuhan masyarakat terhadap uang kertas layak edar (uang baru) pecahan kecil menjelang Lebaran juga sangat tinggi. BI Provinsi Gorontalo mencatat bahwa dari Rp 802 miliar uang pecahan kecil yang disiapkan selama Ramadan, seluruhnya telah terserap oleh masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, BI menjalankan program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (Serambi) 2025 yang melibatkan seluruh perbankan di Gorontalo. Hingga saat ini, penukaran uang baru telah berlangsung di 34 titik strategis di seluruh wilayah Gorontalo.
Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, diharapkan daya beli masyarakat tetap terjaga, inflasi terkendali, dan perekonomian Gorontalo terus tumbuh selama Ramadan dan menjelang Idulfitri.
Penulis : Lukman.