Gorontalo, mimoza.tv – Sekumpulan massa yang mengatasnamakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi mendatang Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo, Senin (21/11/2022).
Kedatangan massa tersebut untuk mempertanyakan kembali penanganan sejumlah kasus yang saat ini tengah ditangani oleh Kejati. Kasus tersebut diantaranya adalah kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial atau Bansos, yang melibatkan Bupati, Hamim Pou.
“Dalam kasus ini, diduga ada keterlibatan Bupati Bone Bolango, Hamim Pou. Tapi hingga kini belum ada kejelasan dari Kejaksaan, dan seperti apa penanganannya. Dari informasi yang kami dapat dan baca di media, KPK sendiri pada tanggal 4 Oktober kemarin sudah turun langsung dan bahkan menyatakan akan siap membantu pihak Kejaksaan dalam menyelesaikann perkara ini,” ucap orator.
Bahkan pada kesempatan itu juga massa aksi meminta daftar nama-nama pihak yang sudah dimintai keterangan atau di periksa. Hal tersebut menurut mereka sebagai bagian dari keterbukaan informasi.
Menanggapi adanya aksi tersebut, Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Gorontalo, Otto Sompotan menjelaskan, hingga saat ini penanganan kasus tersebut masih sementara berjalan. Pihaknya juga sampai saat ini masih menunggu hasil audit atau penghitungan yang dilakukan oleh BPKP.
“Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih atas kedatangan adik-adik semua, yang mana merupakan bagian dari perhatian kepada kami. Terimakasih sudah turut mengkritisi. Ini juga sebenarnya untuk mendorong kami. Khusus untuk kasus Bansos Bone Bolango sampai saat ini tidak berhenti maupun di SP3. Prosesnya dalam tahap penyidikan,” ucap Otto.
Beberapa waktu lalu juga kata dia, komisi anti rasuah atau KPK sudah mendatangi Kejati Gorontalo untuk melakukan koordinasi dan supervis untuk kasus tersebut.
Sementara untuk permintaan membeberkan nama-nama para saksi seperti permintaan pengunjuk rasa Otto mengatakan, hal tersebut mengacu pada undang-undang perlindungan saksi.
Pewarta : Lukman.