Gorontalo, mimoza.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat perekonomian daerah ini terus menunjukkan perbaikan. Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, ekonomi Gorontalo pada triwulan III-2025 mencapai Rp14,99 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp8,82 triliun.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi, dalam rilis resmi yang digelar di kantor BPS Gorontalo, Rabu (5/11/2025), menyampaikan bahwa ekonomi Gorontalo triwulan III-2025 terhadap triwulan III-2024 (year-on-year) tumbuh 5,49 persen.
“Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. Industri pengolahan menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 16,74 persen, disusul jasa keuangan sebesar 12,38 persen, dan transportasi serta pergudangan sebesar 12,14 persen,” jelas Dwi Alwi.
Dari sisi struktur ekonomi, kontribusi terbesar masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan porsi 37,26 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran sebesar 14,52 persen, serta konstruksi sebesar 11,51 persen.
“Sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 1,29 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran sebesar 1,07 persen, serta industri pengolahan sebesar 0,71 persen,” tambahnya.
Sementara itu, dibandingkan triwulan sebelumnya (quarter-to-quarter), ekonomi Gorontalo tumbuh 2,56 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori jasa keuangan sebesar 12,59 persen, diikuti industri pengolahan sebesar 11,38 persen, dan pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, serta daur ulang sebesar 8,07 persen.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 5,88 persen,” terang Dwi Alwi.
Secara kumulatif (cumulative-to-cumulative), ekonomi Gorontalo triwulan III-2025 juga tumbuh 5,56 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan kumulatif tertinggi dicapai oleh kategori industri pengolahan yang meningkat 13,43 persen, diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 9,66 persen, serta perdagangan besar dan eceran sebesar 8,04 persen.
“Kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan aktivitas ekonomi di berbagai sektor, dengan industri pengolahan mulai menunjukkan peran yang semakin signifikan dalam struktur perekonomian Gorontalo,” tutup Dwi Alwi.
Penulis: Lukman.



