Minggu, Juli 6, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Funco Tanipu : Panah Wayer, Hilir dari Kegagalan Model Pendidikan di Gorontalo.

by Lukman Polimengo
November 7, 2019
Reading Time: 2 mins read
295 9
A A
0
Funco Tanipu,

Funco Tanipu,

Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Gorontalo, mimoza.tv – Maraknya aksi kriminal dengan menggunakan senjata tajam jenis panah wayer saat ini di Gorontalo, mendapat sorotan dari kalangan akademisi. Salah satunya dari Funco Tanipu.

Dosen Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial  di Universitas Negeri Gorontalo ini menilai, fenomena panah wayer adalah hilir dari kegagalan model pendidikan di Gorontalo.

Dirinya menjelaskan, kegagalan pendidikan sekolah dan luar sekolah karena selama ini model pendidikan hanya berorientasi parsial, orientasi pada sebatas angka partisipasi murni (APM) dan angka partisipasi kasar (APK), tanpa mengutamakan kualitas moral dan akhlak pelajar. Sebab rata-rata pelaku adalah pelajar sekolah.

Baca juga

Raih Gelar Doktor Covid-19 Dengan Predikat Cum Laude, Eduart ke Funco : Memperkuat SDM UNG

Funco Tanipu, Orang Pertama di Indonesia Yang Raih Doktor Covid-19

“Pendidikan selama ini orientasinya juga parsial dalam hal pencapaian. Yang diukur hanya bagaimana mencapai angka anggaran 20 persen, lalu berapa realisasi anggaran dari 20 persen yang diukur secara kuantitatif, hingga capaian hanya di level kuantitatif, bukan kualitatif,” tulis Funco lewat pesan aplikasi Whatsapp.

Oleh karena itu kata dia, sudah harus ada gagasan model pendidikan Gorontalo  yang berbasis kearifan lokal. Bagaimana pelajar (melalui sekolah) diajarkan secara mendalam mengenai adab, akhlak, moralitas. Di luar sekolah, peran keluarga dan lingkungan sangat penting.

Direktur The Gorontalo Institute ini juga menyayangkan, pembinaan melalui keluarga ini mulai jarang dilakukan. Anak-anak muda lebih banyak mengadopsi ilmu dari lingkungan dibandingkan dari orang tuanya. Sehingga, jika lingkungan negatif, maka yg diserap adalah yang negatif. Apalagi media sosial saat ini tidak bisa dikontrol kontennya, hingga banyak juga yang mengkonsumsi konten negatif yang mengandung kebencian.

“Solusinya, sudah harus ada jam belajar bagi anak-anak muda dan pelajar di rumah. Dibuatkan model pendidikan berbasis kearifan lokal khusus dalam rumah dan lingkungan. Selain itu peran lingkungan baik kelurahan, desa, masjid dan lembaga sosial mesti menjadi instrumen penting dalam membangun kultur pendidikan luar sekolah yg berbasis moral, kearifan lokal,” kata pria yang sejak 2018 menjabat sebagai Sekretaris Bidang Humas Pengurus Pusat Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) ini.

Secara umum kata dia, pola represi menangkap, memenjara, dan menghukum penting untuk penanganan skala darurat. Namun, secara jangka panjang, pola ini tdk bs terus menerus digunakan. Karena masalah ini ada di hulu, di hilir hanya efek.

Pola pengasuhan oleh guru sekarang ini menurutnya harus lebih panjang, tidak saja di sekolah, namun hingga diluar sekolah. Sehingga bisa memonitor siapa yang menyimpang pergaulannya.

“Sistem kontestasi antar grup (gang) perlu dipatahkan dengan membangun komunitas muda kreatif. Ruang-ruang publik untuk kaum muda harus diperbanyak. Sistem sosial yang menolak bentuk kekerasan dan kriminal harus segera diterapkan,” tutup alumni Universitas Gadjah Mada (luk)

Tags: Funco TanipuPanah Wayer

Berita Terkait

Dr. Funco Tanipu ST., MA. Foto : Koleksi akun facebook Funco Tanipu.

Raih Gelar Doktor Covid-19 Dengan Predikat Cum Laude, Eduart ke Funco : Memperkuat SDM UNG

Agustus 24, 2022

Funco Tanipu, Orang Pertama di Indonesia Yang Raih Doktor Covid-19

Agustus 24, 2022

Pilkada, Momentum Penderitaan

Desember 8, 2020

Berbekal Laporan Warga, Babinsa Temukan ini Dalam Kamar Kos

Reaksi Marten Terkait Maraknya Panah Wayer

Polres Gorontalo Kota Ungkap 2 Pelaku Panah Wayer, Salah Satunya Berstatus Pelajar

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version