Gorontalo, mimoza.tv – Menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025, Kejaksaan Negeri (Kejari) Bone Bolango memilih cara yang berbeda: turun langsung ke tengah masyarakat lewat olahraga bersama dan bakti sosial yang digelar di Center Point Bone Bolango, Ahad (7/12/2025).
Kepala Kejaksaan Negeri Bone Bolango, Feddy Hantyo Nugroho, menegaskan bahwa rangkaian kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi cara kejaksaan membuka ruang interaksi publik. Di tengah kegiatan donor darah, cek kesehatan gratis, hingga bazar sembako murah, pesan besarnya tetap sama: pemberantasan korupsi bukan hanya urusan penegak hukum, tapi kepentingan seluruh rakyat.
“Selain olahraga, masyarakat bisa memanfaatkan cek kesehatan gratis dan membeli sembako dengan harga terjangkau. Kami ingin kejaksaan hadir lebih dekat dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujar Feddy.
Namun Feddy mengingatkan, substansi Hakordia jauh lebih penting dari sekadar kegiatan sosial. Korupsi, kata dia, adalah ancaman yang langsung memiskinkan rakyat, memperlambat pembangunan, dan menggerus kepercayaan publik. Karena itu, pencegahan harus berjalan beriringan dengan penindakan.
“Salah satu agenda kami adalah kuliah umum di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat. Ini bagian dari edukasi publik. Pemberantasan korupsi tidak cukup hanya represif. Pencegahan harus dibangun sejak di ruang-ruang pendidikan,” tegasnya.
Hari Anti Korupsi Sedunia diperingati setiap 9 Desember, sebagai momentum refleksi global tentang bahaya korupsi. Dunia menempatkan korupsi sebagai salah satu ancaman terbesar bagi kesejahteraan, sebab ia menggerus anggaran publik, merusak tata kelola negara, dan mematikan kesempatan generasi muda.
Di Indonesia, Hakordia selalu menjadi pengingat bahwa korupsi bukan hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga merampas hak-hak dasar masyarakat—mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pembangunan daerah.
Kegiatan yang digelar Kejari Bone Bolango hari ini menegaskan pesan itu: melawan korupsi dimulai dari membangun masyarakat yang sehat, sadar hukum, dan terlibat dalam pengawasan.
Lewat olahraga, bakti sosial, hingga edukasi kampus, Kejari Bone Bolango mencoba memulihkan hal yang selama ini hilang: kedekatan, transparansi, dan keberpihakan lembaga hukum kepada masyarakat.
Hakordia 2025 menjadi pengingat bahwa perang melawan korupsi tidak boleh berhenti, dan kejaksaan—bersama masyarakat—memikul tanggung jawab yang sama: menjaga negeri ini dari perampokan yang dilakukan secara sistematis, halus, dan berulang-ulang.



