Gorontalo, mimoza.tv – Semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan yang tinggal menghitung hari, membuat suhu politik di Gorontalo semakin memanas. Berbagai cara untuk menjatuhkan lawan terus dilakukan. Bukan hanya dengan visi misi dan program kerja, namun dengan kampanye hitam dan bahkan saling menghujat pribadi pun dijalani.
Salah satunya yang dialami oleh Calon Wakil Gubernur dari pasangan berZIHAD, Adhan Dambea, yang pada Sabtu siang (14/1), mendatangi Mapolda Gorontalo untuk melaporkan dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh RT. Dambea yang tiba di Mapolda Gorontalo sekitar pukul 14.00 Wita, langsung memasukan laporannya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), dengan didampingi tim pemenangannya.
Adhan Dambea mengungkapkan, dugaan pencemaran nama baiknya ini dilakukan dengan menyebarluaskan selebaran yang memuat gambar pornografi disejumlah tempat umum. Merasa harga diri dan nama baiknya dicemarkan dengan bukti yang tidak kuat dan terkesan mengada-ada, dirinya langsung melapor ke pihak yang berwajib, agar bisa diproses hukum.
“Hal seperti ini sudah pernah saya alami ketika maju dalam Pemilihan Walikota 2013 lalu. Mereka menyebarkan majalah ‘Delik’ yang isinya menjelek-jelekan saya, makanya saya sudah tidak kaget lagi. Karena yang melakukan hal ini, orangnya itu-itu saja, dengan kelompok yang sama,” ujar Adhan Dambea kepada sejumlah awak media, usai melapor di SPKT Polda.
“Sebelumnya dia (RT) juga menyampaikan hal ini saat kampanye NKRI hari Kamis kemarin. Setelah itu, dia juga membuat pernyataan di koran yang terbit di hari Jumat (13/1) kemarin. Jadi menurut saya yang menyebarkan selebaran ini bukan orang lain, tapi sudah jelas dia. Sehingga saya memutuskan untuk melaporkannya hari ini,” kata Ketua DPD Partai Hanura ini.
Menurut Adhan, melakukan maksiat seperti itu tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin, apalagi merampas istri orang ataupun mengintip orang mandi. Mendapat fitnah seperti itu sudah pernah dialaminya sejak dirinya masih menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Gorontalo Hingga dirinya mencalonkan kembali untuk maju dalam Pemilihan Walikota Gorontalo 2013 lalu.
“Sebelumnya karena tidak menyebutkan nama, saya masih diam. Namun setelah selebaran ini disebarkan dan sudah menyebutkan nama saya, makanya saya datang melapor hari ini,” kata Adhan sambil menunjukan bukti selebaran tersebut.
Mantan Walikota Gorontalo ini menantang orang yang menyebarkan fitnah ini, untuk membuktikan apa yang mereka tuduhkan kepadanya. Dan jika itu terbukti, dirinya siap untuk mundur dari pencalonan sebagai Wakil Gubernur dalam Pilkada nanti.
“Berbagai macam cara yang mereka lakukan untuk menjatuhkan saya, karena mungkin mereka ketakutan dengan pasangan ZIHAD. Mereka mengaku hasil survey paling tinggi, tapi terbukti masih takut menghadapi ZIHAD,” pungkas Adhan.