Gorontalo, mimoza.tv – Akibat erupsi Gunung Ruang di Tagulandang, Kabupaten Kepulauan sitaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang terjadi pada Selasa (30/4/2024) dinihari tadi, sejumlah bandara di provinsi tersebut, termasuk di Gorontalo di tutup sementara.
Atas penutupan sejumlah bandara tersebut, maskapai Lion Air Grup membatalkan sejumlah penerbangannya. Corporate Communications Strategic Lions Group, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangannya kepada wartawan media ini menerangkan, akibat penutupan dimaksud, status penerbangan dibatalkan sementara.
Dari dan ke Manado: 28 penerbangan dengan tujuan Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Ambon, Gorontalo, Kao, Labuha, Luwuk, Melonguane, Palu, Tahuna, Ternate, Weda Bay, Morowali, Fuzhou. Dari dan ke Naha: 2 penerbangan dengan tujuan Manado dan Melonguane. Dari dan ke Gorontalo: 2 penerbangan dengan tujuan Makassar.
“Penutupan ini merupakan langkah pencegahan terhadap dampak erupsi dan penyebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara,” ucap Danang.
Ia menyampaian juga, Lion Group telah menginformasikan kepada semua penumpang terkait pembatalan ini dan mengakomodasi permintaan perubahan jadwal penerbangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi penumpang yang terdampak.
Bahkan pihaknya juga terus melakukan pemantauan intensif terhadap situasi terkait erupsi Gunung Ruang dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam memastikan bahwa semua operasi penerbangan Lion Group memenuhi standar keselamatan dan keamanan yang ketat.
“Lion Group berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan mengutamakan keselamatan, keamanan serta kenyamanan penumpang dalam setiap operasi penerbangan,” imbuhnya.
Danang juga menjelaskan, partikel abu yang keras dan tajam dapat mengikis dan merusak permukaan pesawat, termasuk kaca kokpit, yang mengganggu visibilitas dan aerodinamika. Abu vulkanik yang masuk ke dalam mesin dapat meleleh dan mengeras, yang mengganggu fungsi mesin dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada mesin.
Selain itu kata dia, partikel abu bisa menyebabkan kerusakan pada sistem elektronik dan navigasi pesawat karena sifat konduktif dan abrasifnya. Abu yang berada di atmosfer itu juga akan mengurangi visibilitas, yang sangat berisiko selama proses lepas landas dan pendaratan.
“Abu tebal pada landasan pacu dapat mengurangi pergerakan atau gaya gesekan roda pesawat dan menyumbat sistem di bandar udara,” pungkasnya.
Penulis : Lukman.