Gorontalo, mimoza.tv – Ayub alias AA, salah satu saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi program Sambungan Rumah Berpenghasilan Rendah (SR – MBR) perusahaan air mimum Perumda Tirta Bulango, mengaku bahwa dirinya sempat menghadiri pertemuan yang diadakan di rumah pribadi Hamim Pou.
Kala itu, saksi Ayub yang merupakan salah satu anggota tim pemenangan dari pasangan Hamim Pou dan Merlan Uloli di Pilkada Bone bolango 2020 mengatakan, dalam pertemuan itu sempat mengetahui tentang uang operasional untuk jaga tempat pemungutan suara (TPS). Ayub mengaku, ketika itu dirinya merupakan salah satu Caleg, dan belum menjabat sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Bone Bolango.
“Maksud dari uang jaga TPS itu seperti apa?. tanya JPU kepada Ayub.
“Biasanya hari-hari terakhir jelang pemungutan suara itu ada serangan fajar. Jadi ada dana operasional dari calon,” jawab Ayub.
Begitu juga ketika JPU menyampaikan bahwa penyidik kejaksaan pernah menyita percakapan antara saksi Ayub dengan Hamim Pou, dimana isi percakapan itu menanyakan soal harga sewa rumah untuk dijadikan posko pemenangan.
“Pernahkah saudara Hamim Pou memmerintahkan saudara saksi untuk menanyakan harga kontrakan rumah untuk dijadikan sebagai posko pemenangan?, Tanya JPU. Saksi Ayub mengatakan bahwa dirinya menanyakan hal itu kepada Yusar.
“Pertanyaan saya, mengapa harus Yusar? Apakah dia bagian dari Parpol? Merupakan relawan partai juga?, tanya JPU lagi.
“Tidak yang mulia,” jawab Ayub.
Sementara saksi Saksi Winer, dalam keterangan dihadapan majelis Hakim yang diketuai oleh Effendy Kadengkang, S.H., M.H. dan dua hakim anggota masing-masing Cecep Dudi Muklis Sabigin, S.H. M.H. dan Priyo Pujono, S.H., mengakui bahwa selaku Koordinator wilayah Kecamatan Kabila untuk pemenangan pasangan Hamim Pou dan Merlan Uloli, dirinya menyerahkan uang sebesar Rp. 15 juta kepada Yakop. Uang sejumlah itu akan digunakan untuk mengamankan tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pilkada Bone Bolango. Winer mengaku, uang tersebut berasal dari Direktur perumda Tirta Bulango, Yusar Laya.
“Ini berawal dari pertemuan di rumah pribadi pak Hamim Pou. Dari pertemuan itu memang ada uang operasional untuk TPS yang ada 12 desa di Kecamata Kabila. Sementara untuk 4 desa, itu penanggungjawabnya adalah pak Yakob,” ucap Winer
Penulis : Lukman.