Gorontalo, mimoza.tv – Ibarat sudah jatuh sakitnya terseok-seok, itulah kondisi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Bulango pasca ditinggal dua mantan direkturnya, yakni Yusar Laya dan ahmad Bahri.
Sekitar setahun silam ketika belum separuh jalan proses hukum yang dijalani oleh Yusar Laya, dugaan permasalahan yang sama juga dialami oleh Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Bulango. Setahun kemudian , tepatnya 9 Maret 2024 Ahmad Bahri resmi diberhentikan oleh Bupati Bone Bolango Merlan Uloli. Ketika menjabat, sosok yang dilantik Bupati Bone Bolango pada 10 Januari 2023 itu menerima gaji yang bisa dibilang cukup fantastis, hampir menyentuh angka Rp. 30 juta. Padahal kondisi keuangan yang berdasarkan audit kinerja BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo periode 2021, perusahaan air minum milik Pemda Bone Bolango itu lagi sakit.
Kini, setelah resmi diberhentikan dari jabatannya, tangkup pimpinan di perusahaan air milik Pemda Bone Bolango itu dipercayakan kepada Safira Wartabone, S.Sos. Di tangan cucu Pahlawan Nasional, Nani Wartabone, Perumda Tirta Bulango perlahan mulai sembuh.
Sejak dilantik sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Perumda Tirta Bulango, Safira mulai membenahinya dari internal.
“Ketika diberi amanah itu, sesuai dengan SK, maka saya melakukan perbaikan di internal, termasuk didalamnya adalah kepegawaian. Target saya dalam satu bulan itu membenahi internal dulu. Saya yakin, kalau internalnya bagus, tidak ada kubu-kubuan, maka otomatis kinerja juga makin bagus,” ucap Safira, dalam wawancara dengan awak media ini, Rabu (27/3/2024).
Kata Safira, dalam kurun waktu sebulan membenahi internal, semangat kerja karyawan semakin membaik. Yang tadinya malas bekerja, tidak melakukan penagihan, dan lain sebagainya berubah total.
“Dengan posisi internal yang baik, maka ini berpengaruh ke hal lainnya. Contoh kehadiran naik, penerimaan kita juga naik. Dalam catatan saya itu, dengan hanya 29 hari masa kerja di Februari, teman-teman bisa mencapai target penagihan itu sampai 96 persen. Alhamdulillah penerimaan kita sangat signifikan dari beberapa bulan sebelumnya,” ujar Safira
Karena di internal semakin baik, Safira mengaku bahwa dirinya kini fokus kepada hal-hal lain. Contoh beberapa perbaikan mulai dikerjakan, tagihan juga mulai ditingkatkan. Yang menjadi ujian di perusahaan eks PDAM Bone Bolango itu adalah terkait dengan hutang-piutang dari jaman ke jaman. Beberapa hutang angsuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan sudah mulai dibayarkan. Bahkan Safira memastikan, 82 karyawan termasuk cleaning service di Perumda Tirta Bulango bakal menerima gaji full dan THR di Indul Fitri 1445 Hijriyah.
“Di SK itu saya hanya 5 bulan, dan fokus untuk membenahi internal. Tidak perlu muluk-muluk, yang penting kita bisa bertahan hidup dulu. Karena mengembalikan keadaan ke posisi yang baik ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses. Pesan dari Bupati, kita harus bangkit, harus semangat lagi,” tutup Safira.
Peliput : Lukman.