Gorontalo, mimoza.tv – Setiap umat muslim pasti memimpukan bisa beribadah ke tanah Suci Mekah. Mereka rela mengeluarkan uang puluhan juta demi perjalanan religi tersebut.
Namun sayangnya dalam beberapa tahun terakhir perjalanan umroh ini sedikuit tercoreng dengan adanya segelintir biro atau travel yang melakukan penipuan.
Seperti yang terjadi saat ini, sekitar 58 orang jemaah umrah asal Gorontalo terlantar di Jakarta untuk menunggu keberangkatan ke Makkah, Arab Saudi. Mereka terlantar karena diduga menjadi korban penipuan jasa perusahaan penyelenggara perjalanan atau travel umrah, Mutmainah.
Ucok Lubis, salah seorang warga Kelurahan Dembe Jaya, Kewcamatan Kota Utara, yang juga merupakan salah seorang dari jemaah umrah tersebut mengaku, saat ini dia bersama 11 orang keluarganya hingga saat ini berada di sebuah hotel di Jakarta, dilansir dari Kronologi.id..
“Sudah lima hari kami di Jakarta, menunggu kepastian keberangkatan umrah tapi alasan Nur Mainuma Raudin selaku pemilik jasa umrah bermacam-macam,” keluh Ucok, melalui sambungan telepon, Rabu (13/11/2019).
Dirinya menjelaskan, pada awalnya dia bersama 11 orang keluarganya, termasuk dua pemandu umrah berangkat dari Gorontalo ke Jakarta pada jumat 8 November 2019 lalu.
Begitu tiba di Jakarta, dirinya dan keluarga langsung menuju hotel dengan biaya sendiri. Kemudian keesokan harinya bergabung dengan jemaah yang telah lebih dulu sampai di Jakarta dengan agenda berangkat ke Makkah pada siang harinya.
“Sejak awal keberangkatan mengalami tiga kali penundaan. Dan nanti hari Selasa tanggal 12 kemarin kami cek out dari hotel menuju Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Disana kami menunggu hingga 15 jam lamanya, dan ironisnya lagi ditinggal pergi oleh pemilik travel,” kata Ucok.
Dia bersama beberapa jamaah mengaku, sudah membayar kepada biro travel umrah tersebut. Besaran uang untuk ibadah umrah itu bervariasi, mulai dari 26 juta, 23 juta hingga 30 juta.
Dirinya pun mengaku sudah melaporkan hal ini ke pihak aparat kepolisian.
“Semalam ada perwakilan kami di Gorontalo yang telah melaporkan hal ini ke pihak Polres Gorontalo Kota.(luk)