Gorontalo, mimoza.tv – Tindak kekerasan di dunia pendidikan kembali terjadi lagi. Mohammad Akbar siswa kelas XI Madya Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Sekolah Menegah Atas (SMA) Wira Bhakti Gorontalo babak belur dianiaya beberapa senior dan pelatih.
Akbar, sapaan akrap remaja berusia 17 tahun ini, dihajar pelaku dengan hantaman pukulan tangan maupun benda keras berupa rotan. Akibatnya, dia mengalami luka di bagian kepala, mulut, perut hingga dibagian kaki.
Menurut pengakuan korban kepada Orang tuanya, peristiwa terjadi pada Jumat (16/8/2019) malam. Ketika itu ada 13 siswa termasuk korban yang dihukum akibat diduga kedapatan merokok. Mereka mendapat pembinaan hingga mendapat kekerasan fisik dari para seniornya.
Dilansir dari Gopos.id, Nirwana Dunda yang merupakan ibu korban mengungkapkan rasa menyesalnya atas insiden penganiayaan terhadap anaknya tersebut.
“Saya menyekolahkan anak saya disitu seperti saya mengantar anaknya ke liang kuburnya sendiri,” ucap Nirwana dengan nada kesal, Senin (20/8/2019) di rumah sakit Aloei Saboe.
Lanjut dia, dari 13 siswa yang di hukum tersebut, cuman anaknya yang mendapat luka berat akibat pemukulan dengan tangan terkepal maupun benda keras.
“Ini sudah bukan pembinaan lagi, tapi sudah tidak kekerasan,” kata Nirwana.
Dari berbagai kejadian yang menimpa anaknya tersebut, Nirwana mengatakan bahwa tindakan kekerasan ini sering kali diterima anaknya. Baik berupa pukulan, tamparan hingga kekerasan fisik lainnya.
“Saya sebagai orang tua, sebagai ibunya, tidak ingin mengantar anak saya ke sekolah itu lagi,” lanjutnya.
Atas kejadian itu juga, Nirwana merasa keberatan dan telah melapokan kasus kekerasan tersebut kepada pihak sekolah.
“Kejadian ini sudah saya laporkan ke pihak polres Bone bolango. Saya harap para pelaku pemukulan bisa diungkap dan bisa diproses,” pungkasnya.(luk)