Gorontalo, mimoza.tv – Pada bulan Ramadan, lebik tepatnya jika sore hari kita melintas di seputar Bundaran Saronde ke arah jalan HB Jasin, Kota Gorontalo, kita bisa menemukan penjual kue lopes atau kue lupis sibuk melayani puluhan pembeli. Tak jarang bahkan ada yang tidak kebagian.
Di Gorontalo, kue lopes ini begitu populer saat bulan Ramadan. Cukup dengan uang Rp 5000, pembeli sudah bisa membawa pulang 3 buah lopes. Yang lebih istimewa adalah, cairan gula merahnya dicampur durian yang manis, legit, nikmat.
Kudapan khas Indonesia ini sering juga disebut Mo Ham Koi, terutama di daerah jawa. Di pulau Jawa sendiri, dahulu bentuknya segi tiga. Namun seiring waktu, orang mulai membuatnya dalam bentuk bulat panjang.
Sekilas, kue ini mirip Lemang dari Sumatera. Hanya saja disajikan dalam bentuk segi tiga. Bisa jadi kue ini dibawah oleh para orag Sumatera yang mencoba peruntungan di Kota Betawi tempo dulu, dan melakukan penyesuaian karena sulit untuk memasak dengan menaruhnya dalam bambu seperti halnya di Sumatera.
Jadilah dimasak dengan cara membungkusnya dengan daun pisang dan cara yang praktis dengan bentuk segi tiga.
Selain mirip dengan kue Lemang, Lopes juga mirip dengan kue Cang, kue khas orang Tionghoa, Bahannya juga terbuat dari beras ketan, parutan kelapa dan gula aren cair.
Jika di Gorontalo, Lopes populer saat bulan Ramadan, maka dalam trdisi orang China, kue ini disajikan dalam upacara Festival Pe Chun.(luk)