Gorontalo, mimoza.tv – Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), menyebut bahwa YouTube telah menjadi platform utama penyebaran hoaks selama periode Januari hingga November 2023. Pernyataan ini disampaikan oleh Septiaji dalam diskusi bulanan Koalisi Cek Fakta dengan topik “Memantau & Mempublikasikan Penyebaran Berita Hoaks” yang diadakan pada Jumat, 22 Desember 2023.
Septiaji menjelaskan bahwa menurut analisis Mafindo, YouTube menduduki peringkat pertama sebagai saluran penyebaran hoaks dengan persentase mencapai 35,2 persen. Di posisi kedua, platfoam milik Mark Zuckerberg, Facebook, menempati posisi dengan persentase 34,2 persen. Twitter berada di peringkat ketiga dengan persentase 12 persen, sementara TikTok dan aplikasi pesan WhatsApp masing-masing mencapai 7,4 persen dan 5,5 persen.
Selain itu, Septiaji juga memberikan insight mengenai perbandingan jumlah hoaks secara umum dan hoaks politik dari tahun 2020 hingga 2023. Pada tahun 2020, jumlah hoaks umum mencapai 2298, sedangkan hoaks politik berjumlah 700. Tahun 2021 menunjukkan hoaks umum sebanyak 1888 konten dan hoaks politik sebanyak 428. Pada tahun 2022, hoaks umum turun menjadi 1698 konten, sedangkan hoaks politik meningkat menjadi 549 konten. Pada 2023, jumlah hoaks umum mencapai 2127 konten, dan hoaks terkait politik meningkat menjadi 1159 konten.
Pada kesempatan yang sama, Danu Setio Wihananto, Project Manager Social Index Binokular, memaparkan topik-topik hangat terkait Pemilu 2024 selama periode 1-21 Desember 2024. Debat perdana Capres menjadi topik paling banyak dibicarakan dengan jumlah perbincangan mencapai 192.887. Disusul oleh perubahan format debat Cawapres yang mencapai 27.265 percakapan, dan salah sebut asam folat oleh Gibran Rakabuming dengan 26.445 perbincangan. Pernyataan kontroversial Prabowo “Ndasmu Etik” juga menjadi topik hangat dengan 15.649 perbincangan.
Diskusi bulanan Koalisi Cek Fakta dihadiri oleh empat pembicara, yaitu Prof. Widodo Muktiyo sebagai Staf Ahli di Kominfo, Elin Kristanti sebagai Koordinator Cek Fakta AMSI, Danu Setio Wihananto dari Project Manager Socindex, dan Septiaji Eko dari Presidium Mafindo.
Penulis: Lukman.