Gorontalo, mimoza.tv – Jumlah korban longsor di area tambang emas Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango terus bertambah. Hingga saat ini, data di Posko Induk Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Gorontalo mencatat, ada 93 orang menjadi korban dalam peristiwa naas itu.
Kepala Basarnas Gorontalo, Heriyanto, dalam wawancara dengan awak media pada Senin (8-7-2024), merinci bahwa dari 93 korban tersebut, terdiri dari 48 orang yang masih dalam pencarian, 10 orang meninggal dunia, dan 35 orang dinyatakan selamat.
“Sepuluh orang yang meninggal dunia termasuk dua orang yang hari ini berhasil dievakuasi dan telah dibawa oleh keluarganya untuk dikebumikan. Korban yang selamat telah pulang ke rumah masing-masing, sementara yang cedera dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Gorontalo,” jelas Heriyanto.
Ia juga mengungkapkan bahwa Tim SAR gabungan, yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, unsur terkait lainnya, serta masyarakat, terus melakukan pencarian korban meskipun terkendala cuaca buruk dan seringnya hujan di area longsor.
Sementara itu Heri Adam, salah satu pengelola lubang tambang di Titik Bor 3, menyatakan kebingungannya terkait empat penambang yang bekerja di lubang tambangnya.
“Keempat orang tersebut adalah pekerja yang diajak oleh salah satu pekerja tetap saya yang terinformasi telah meninggal tertimbun longsor dan belum ditemukan hingga saat ini. Namun demikian, saya tetap melaporkannya ke Pos Induk Tim SAR dengan harapan jasad mereka cepat ditemukan,” ujarnya.
Pencarian korban terus dilakukan dengan harapan seluruh korban dapat segera ditemukan dan dievakuasi. Proses pencarian ini diharapkan dapat berjalan lancar meskipun cuaca dan kondisi lapangan menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR.
Penulis : Lukman.