Kota Gorontalo, mimoza.tv – Kesal lahannya dibangun jalan menuju akses tempat wisata Benteng Otanaha, pemilik lahan terpaksa menutup jalan tersebut dengan mengecor pasangan batu. Akibatnya, akses jalan untuk kendaraan tidak bisa menuju keatas. Pengunjung terpaksa harus berputar untuk menuju akses bukit Benteng Otanaha tersebut.
Akses jalan menuju tempat wisata Benteng Otanaha, yang terletak di Kelurahan Dembe Satu, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Kamis siang (7/12/2017), diblokir warga. Pemilik lahan terpaksa mengecor pasangan batu dengan tinggi sekitar setengah meter dan panjang 8,7 meter.
Warga atau wisatawan yang akan menuju ke Benteng Otanaha akhirnya tidak bisa menuju keatas puncak, yang menjadi lokasi utama benteng. Pengujung terpaksa harus menaiki sekitar 348 anak tangga atau harus memutar melalui jalan yang rusak.
Supardi Usman, salah satu pemilik lahan mengaku kesal selama pembanguan akses jalan menuju puncak bukit benteng, pada awal tahun 2017. “Tidak ada ganti rugi dari pihak pemerintah Kota Gorontalo. Padahal sudah dilakukan beberapa kali musyawarah, soal lahan kebun dan tanah milik warga yang dijadikan area pembenahan obyek wisata tersebut,” kata Supardi.
Bahkan menurutnya, terkesan pembangunan jalan menuju ke obyek wisata, baik pihak Dinas Pariwisata dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Gorontalo saling lempar tanggung jawab.
“Saya berani memblokir jalan tersebut, karena memiliki surat-surat yang sah soal kepemilihan lahan, dan tanah di sekitar area menuju Benteng Otanaha,” lanjutnya.
Sementara itu, pihak Dinas Pariwisata ketika dikonfirmasi, belum bisa memberikan jawaban soal pemblokiran akses menuju tempat wisata tersebut.
Benteng Otanaha merupakan objek wisata yang terletak di atas bukit. Benteng ini dibangun sekitar tahun 1522. Untuk mencapai benteng ini, harus menaiki 348 buah anak tangga atau naik kendaraan roda dua atau empat dengan melintas jalan alternatif yang melewati pemukiman warga.
Selain Benteng Otanaha sebagai benteng utama, dilokasi ini juga terdapat pula Benteng Otahiya dan Benteng Ulupahu. Semua benteng ini terbuat dari pasir, batu, kapur dan telur burung maleo sebagai semen untuk merekatkan batu tersebut. (fzl)