Gorontalo, mimoza.tv – Perwakilan dari kedua kandidat pilpres Indonesia mendapat kesempatan untuk menggelar visi dan misi mereka di hadapan para pemerhati Indonesia dalam dua forum terpisah terkait pilpres Indonesia 2019 yang digelar oleh organisasi United States-Indonesia Society (USINDO), organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan Indonesia-Amerika.
Tanggal 5 Februari lalu, Hashim Djojohadikusumo, adik Capres Prabowo Subianto berada di ibukota AS atas undangan USINDO.Sebagai bagian dari tim kampanye pemenangan pasangan capres nomor urut 02 Prabowo–Sandi, Djojohadikusumo menjelaskan visi dan misi mereka, khususnya di bidang ekonomi.
Hashim menyatakan Indonesia berhadapan dengan sejumlah isu, di antaranya terkait kesehatan, pendidikan, krisis energi, pemerataan ekonomi, lingkungan dan korupsi.
Vikram Nehru, pengamat dari Johns Hopkins University, yang hadir dalam forum itu, setuju bahwa apa yang diungkapkan Hashim merupakan isu penting. Namun hal yang masih menjadi tanda tanya adalah langka nyata yang ditawarkan oleh paslon Prabowo–Sandi.
“Saya kagum dengan banyaknya data untuk mendukung isu-isu yang diangkat. Semua itu perlu dilakukan. Pertanyaannya: bagaimana?,” ujar Nehru.
Khususnya karena paslon Prabowo-Sandi belum mempunyai catatanyang bisa menjadi acuan kebijakan ekonomi yang akan ditempuh seperti halnya petahana.
“Jika terpilih,
Prabowo akan menaikkan pajak secara tajam untuk meningkatkan pendapatan negara
dan meningkatkan sumber daya. Tantangannya bukan soal jumlahnya, tapi bagaimana
memanfaatkan sumber-sumber daya itu untuk mendapatkan hasil terbaik. Itu adalah
sesuatu yang telah dilakukan pemerintahan terdahulu dan sekarang, tapi selalu
ada campur tangan politik,” tambahnya.
Menurutnya kepemimpinan Prabowo dalam kemiliteran, dinilai sulit untuk menjadi
tolok ukur.
Isu intervensi asing dan penyebaran berita bohong kembali mengemuka dalam
kampanye pilpres di Indonesia kali ini, termasuk isu penyebaran propaganda ala
Rusia. Karena itu, kegiatan apapun yang berbau asing bisa menjadi isu panas.
Tapi Hashim menyatakan kunjungannya ke AS ini tak mungkin kembali diwacanakan
sebagai intervensi asing.
“Itu bohong! Ngga ada keterlibatan Rusia. Itu menghina Rusia sebenarnya dan
menghina kami,” kata Hashim usai forum yang diadakan di Cosmos Club itu, seperti
dilansir dari VOA
“Sebetulnya saya ke AS untuk menghadiri pernikahan keponakan saya di North Carolina,
terus David Merrill (Presiden USINDO – red) mendengar bahwa saya datang, beliau
mengundang kami,” tambah petinggi Partai Gerindra itu.
Menurut USINDO, forum khusus pilpres Indonesia 2019 ini adalah forum informasi
sekaligus kesempatan bagi perwakilan dari kedua paslon untuk menyampaikan misi
dan visi mereka.
Pekan berikutnya, pada tanggal 13 Februari, Muhammad Lutfi yang mewakili kubu
Jokowi-Ma’ruf, berbicara dalam kesempatan terpisah.
Dalam forum yang juga diadakan di Cosmos Club itu, Lutfi menyampaikan
pencapaian dan berbagai program paslon nomor urut satu.
Di depan para pemerhati Indonesia, Lutfi memaparkan pencapaian Presiden Joko
Widodo selama kepemimpinannya sejak 2014. Lutfi adalah mantan menteri
perdagangan pada masa pemerintahan presiden SBY yang kini mewakilitim
kampanyepaslon urutan 01 Jokowi – Ma’ruf.
Selain kemampuan Presiden Jokowi untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tingkat 5.1 persen, Lutfi juga menyatakan keberhasilan dalam
bidang lainnya termasuk infrastruktur yang diperlukan untuk keluar dari jebakan
kelas menengah, seperti halnya pembangunan jalan desa yang mencapai 190 ribu
km.
Menurut Vikram Nehru, pengamat dari Johns Hopkins University yang hadir dalam
kedua forum tersebut,rekam jejak Presiden Jokowi cukup baik. “Saat ini
pertumbuhan ekonomi sekitar lima persen setahun, cukup baik,” katanya.
Namun semua itu masih belum memenuhi harapan sebagian rakyatIndonesia.
“Alasan kenapa orang-orang kecewa karena tidak sebagus yang dijanjikan
Jokowi. Perkembangannya bagus karena pada akhirnya Indonesia melakukan
perubahan yang diperlukan ketika kondisi buruk. Tapi sayangnya ketika kondisi
baik, sebagian kebiasaan buruknya muncul lagi,” jelas Nehru.
Begitu pula dengan korupsi masih menjadi beban pemerintahan Jokowi. Hal ini
menurut Nehru berpengaruh pada minat investor serta pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
Amerika Serikat seringkali memuji keberhasilan demokrasi Indonesia, dan sebagai
negara yang mayoritas penduduknya Muslim, pemilu di Indonesia mengundang
perhatian khsus bagi banyak pihak khususnya bagi pemerhati Indonesia di AS.
Untuk itu USINDO mengadakan forum khusus pilpres Indonesia, yang menurut David
Merrill, pimpinan USINDO telah diadakan sejak pemilu 2014 lalu.
“Anggota kami ingin informasi, dan sebagai gantinya, mereka punya
kesempatan untuk menyampaikan kondisi di Indonesia sesuai pandangan mereka.
Selama kami sepenuhnya bersikap seimbang dan tidak berat sebelah, tidak ada
masalah,” papar Merrill kepada VOA.
Lutfi tidak melihat kedatangannya di forum USINDO ini sebagai langkah untuk
meminta restu. “Kita kan ini cuma asosiasi saja kok, gitu lho.”
Ditambahkannya, “Saya melihat bahwa ini adalah salah satu avenue atau channel
yang baik yang mesti kita kerjakan di dalam bersama bergotong-royong tersebut
membangun bangsa yang sedang bergegas.”
Berbeda dengan forum USINDO pemilu sebelumnya yang menghadirkan perwakilan
partai, maka kali ini forum pilpres cukup melibatkan wakil masing
masingpaslon. [ys/vm]