Gorontalo, mimoza.tv – Pasca insiden nyaris adu jotos di persidangan perdata, Paris Djafar berjanji dalam waktu dekat akan mem-presure kembali dbeberapa kasus dugaan korupsi yang melibatkan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie.
“Setelah dari sini, semua kasus-kasus dugaan korupsi yang selama ini saya pending, akan kita pressure besar-besaran, baik itu di Kejaksaan Tinggi hingga ke KPK,” ujar Paris didampingi pengacara yang juga Direktur LBH Limboto, Susanto Kadir, Rabu (5/1/2022).
Pria yang akrab dijuluki Kobra ini menguraikan beberapa kasus yang akan pressure lewat demo besar-besaran itu diantaranya, adalah proyek Jembatan Boludawa – Bilondala yang sepengatahuannya sudah ada Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP).
“Kita akan desak Kejaksaan Tinggi untuk segera menaikan proses penyelidikan. Kita juga kan mempresure kasus Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Gorontalo Utara. Sepengatahuan kami di lapangan, ini dipaksakan IUP-nya oleh saudara Rusli Habibie selaku Bupati Gorontalo Utara pada waktu itu. Dan yang saya heran juga izinnya ini melewati hutang lindung dan konservasi,” imbuhnya.
Selain proses izin, kata Paris, prosesnya itu tidak melalui sosialisasi ke masyarakat dan juga tidak melalui Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
“Kita juga akan mempresure soal Block Plant, pembangunan sarana prasarana di Kabupaten Gorontalo Utara. Dugaan kami ada kerugian negara yang dalam hal ini pekerjaan yang ada di Block Plant itu. Demikian juga dengan KUR di Bone Bolango, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya,” tandasnya.
Pewarta: Lukman.