Gorontalo, mimoza.tv – Selain masuk dalam 5 besar daerah termisiki di Indonesia bersama dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Maluku, ternyata Provinsi Gorontalo juga masuk dalam 5 provinsi yang memiliki indeks inovasi rendah.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam rilisnya Rabu (16/6/2021) menyampaikan daftar daerah berkinerja rendah dalam hal inovasi, hasil penilaian Indeks Inovasi Daerah tahun 2020.
Kepala Litbang Kemendagri, Agus Fatoni, dalam keterangannya seperti yang mimoza.tv kutip dari beritaline.id, menyampaikan, empat daerah lainnya yang masuk dalam daftar itu masing-masing Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Maluku dan Kalimantan Timur.
“Kelima provinsi tersebut masuk dalam kategori kurang inovatif,” kata Agus Fatoni pada acara Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota Tahun 2021, Rabu (16/6/2021) secara virtual.
Selain itu lanjut dia, ada 55 kabupaten dan 3 kota yang tidak dapat dinilai inovasinya atau Disclaimer, satu diantaranya Kabupaten Boalemo.
“Rendahnya skor indeks ini dipengaruhi berbagai faktor, seperti kurang maksimalnya Pemda dalam melakukan pelaporan inovasi. Bisa jadi pemerintah daerah memiliki inovasi yang cukup banyak, tapi tidak dilaporkan atau bisa saja dilaporkan tapi tidak evidence baseddan ditunjang data-data pendukung yang ada,” ujarnya.
Dari hasil penilaian tersebut dirinya meminta para kepala daerah untuk melakukan langkah strategis dengan jajarannya, yakni dengan mensinergikan perangkat daerah untuk melahirkan inovasi.
“Saya juga meminta peran dan fungsi litbang daerah diperkuat untuk mendukung terobosan kebijakan melalui pengkajian dan penelitian. Selain itu juga kolaborasi dengan para aktor inovasi juga wajib dilakukan,” imbuhnya.
Agus juga meminta setiap erangkat daerah wajib menumbuhkan budaya inovasi,” ucap Agus.
Funco Tanipu, Dosen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo dalam artikelnya yang dikutip dari Funco.id menilai, hanya inovasi yang akan membedakan seseorang dan jutaan orang lainnya. Tak ada inovasi maka sama saja “mati”. Hidup secara fisik, tapi mati secara kualitas dan dalam kompetisi.
“Inovasi adalah ikhtiar diri. Inovasi bagi manusia adalah karunia, hidayah dan berkah. Tak akan ada inovasi jika tak ada keberkahan dalam diri. Hanya orang-orang yang diberkahilah yang bisa berinovasi” tulis Funco.(luk)