Gorontalo, mimoza.tv – Setelah kurang lebih tiga bulan lamanya terkena sanksi administrasi, Kemenristek Dikti akhirnya mencabut sanksi administrasi Universitas Ichsan Gorontalo. Sanksi tersebut tertuang dalam surat Nomor:T/1503/C.C5/KB.06.02/2019 yang ditandatangani Plt. Direktur Jenderal, Patdono Suwignjo.
Kepada awak media, Prof, Dr. Jasruddin selaku Kepala LLDIKTI Wilayah Sulawesi mengungkapkan, pencabutan sanksi administrasi kepada Unisan Gorontalo ini , merupakan pencabutan sangsi yang tercepat dari pencabutan sanksi yang ditentukan, yakni enam bulan lamanya.
“Ini tak lepas dari upaya kerja keras Rektor Unisan Gorontalo bersama jajarannya dalam menuntaskan permasalahan. Pencabutan sanksi ini juga merupakan yang tercepat dari waktu yang telah ditentukan yakni enam bulan/satu semester,” ungkap Jasruddin.
Lanjut dia, kinerja Unisan untuk memenuhi tuntutan Kemenristek RI patut diapresiasi. Ini dibuktikan sebagai perguruan tinggi pertama yang pencabutan sanksi tercepat di LLDIKTI wilayah IX.
“Mengapa ini menjadi yang paling cepat?, karena diakui oleh Kementerian maupun LLDIKTI, bahwa ini terjadi karena tanpa sepengetahuan pimpinan. Dan masalah ini murni dilakukan oleh oknum,” jelas Jasruddin.
Dirinya menilai Rektor Unisan Gorontalo sangat akomodatif dan juga didukung sepenuhnya oleh seluruh civitas akademika.
“Yang paling kami hargai juga, ketika permasalahan ini terbongkar, benar-benar akomodatif dan berusaha menyampaikan semua persoalan yang ada, dan tidak ada yang disembunyikan,” tandas Jasruddin.
Terpisah, DR. Abdul Gaffar Latjokke, M.Si selaku Rektor Unihsan mengungkapkan, dampak dari kasus plagiasi ini memang luar biasa. Karena tidak disangka, hanya dengan satu kasus ini berdampak pada beberapa ketentuan yang tidak bisa terpenuhi.
“Dampaknya antara lain, mahasiswa tidak bisa S2 penerima beasiswa, dosen penerima penelitian tidak bisa dicairkan, dan kita tidak boleh sertifikasi dosen. Besar hikmahnya ini. Karena sesuatu yang saya tidak ketahui akhirnya terbongkar ke permukaan. Saya dalam menghadapi perkara ini betul-betul serius. Jadi segala sesuatu kita buka semuanya ke LLDIKTI,” ungkap Abdul Gaffar.
Orang nomor satu di Unisan Gorontalo ini juga menambahkan, dengan di cabutnya sangsi tersebut, maka proses penerimaan mahasiswa baru telah dibuka kembali. Kata dia, untuk calon mahasiswa baru di Unisan, diberikan waktu hingga pertengahan September untuk melakukan pendaftaran.
“Setiap dosen yang mengampuh mata kuliah itu melakukan pertemuan diluar jam mata kuliah. Karena sesuai dengan yang diharapkan aturan 16 kali pertemuan agar sebelum natal sudah bisa melakukan UAS,” pungkasnya.(luk)