Kota Gorontalo, mimoza.tv – Walikota Gorontalo Marten Taha berjanji, akan menyelesaikan masalah pasar senggol yang kini berpolemik. Bahkan Walikota meminta masyarakat untuk melapor, jika mendapati pelanggaran di pasar senggol.
Walikota Gorontalo Marten Taha, nampak terlihat marah saat menyampaikan sambutan, pada saat pembukaan pasar senggol atau Pasar Rakyat Ramadhan 1438 Hijriah.
Dalam sambutannya, Marten Taha mengungkapkan selama pemerintahannya sudah 4 kali pelaksanaan senggol, dan selalu ada masalah yang sengaja dibuat-buat. “Sejak saya memimpin sudah 4 kali bertemu dengan pelaksanaan pasar senggol, dan selalu saja ada masalah yang ternyata dibuat-buat, karena setelah kita cek ke lapangan ternyata tidak ada,” kata Marten Taha dalam sambutannya.
Kemarahan Walikota sendiri dikarenakan adanya laporan warga, terkait tingginya tarif parkir di pasar senggol yang sudah tidak sesuai lagi dengan aturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo. “Selama pelaksanaan pasar senggol ada aturan yang kita buat khusus untuk tarif parkir, yakni 2000 rupiah untuk motor, 3000 rupiah untuk bentor, dan 5000 rupiah untuk mobil,” lanjut Marten.
Marten meminta masyarakat untuk melapor ke pos polisi yang berada diwilayah pasar senggol, bahkan bisa langusng dilaporkan kepada tim saber pungli untuk segera ditindaki. “Jika ada yang menagih parkir lebih dari yang sudah ditentukan, tinggalkan saja kendaraannya dan laporkan ke pos polisi, biar polisi yang mengambil motor dan membayar sesuai ketentuan,” ujar Walikota.
Tidak hanya itu, persoalan isu penjualan lapak senggol yang mencapai enam juta rupiah, dimana Walikota meminta jika ditemukan adanya pelanggaran tersebut untuk segera ditunjukan kebenarannya.
Dimana sebelumnya Pemerintah Kota Gorontalo telah mengeluarkan aturan, untuk penjualan lapak pasar senggol kepada para pedagang hanya sebesar 600 ribu rupiah.
Namun diluar dari persoalan tersebut, Walikota mengklaim penyelenggaraan pasar senggol tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. (fzl)