Gorontalo, mimoza.tv — Kejaksaan Negeri (Kejari) Bone Bolango terus memaksimalkan implementasi program Jaga Desa atau Jaksa Garda Desa, sebuah inisiatif Kejaksaan Agung RI untuk memastikan pengelolaan Dana Desa berjalan transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi. Melalui program ini, jaksa tidak hanya berperan sebagai penegak hukum, tetapi juga pendamping dan konsultan bagi pemerintah desa.
Dalam rangka memperkuat pengawasan, tim intelijen Kejari Bone Bolango langsung turun ke lapangan untuk melakukan monitoring di seluruh desa se-kabupaten. Gerak cepat ini memastikan data pembangunan dan keuangan desa terintegrasi dengan aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding, platform kendali yang memungkinkan pengawasan dilakukan secara nasional.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Bone Bolango, Santo Musa, S.H., M.H., menegaskan bahwa monitoring ini sudah berjalan beberapa bulan terakhir sebagai tindak lanjut kerja sama antara Kejaksaan Agung RI dan Kementerian Desa.
“Hari ini kita turun langsung memonitor setiap desa agar seluruh data pembangunan dan keuangan terintegrasi dengan Program Jaga Desa,” ujar Santo, Kamis (12/12/2025).
Ia menjelaskan, pengawasan dilakukan untuk memastikan pengelolaan keuangan desa berjalan transparan dan sesuai ketentuan. Tidak hanya itu, setiap program pembangunan, profil desa, hingga penggunaan anggaran wajib di-input dalam aplikasi pemantauan tersebut.
“Semua yang diinput itu bisa dilihat. Seluruh kejaksaan di Indonesia dapat memonitor sebagai fungsi kontrol,” tambahnya.
Santo menekankan perubahan paradigma yang ingin dibangun melalui program ini.
“Peran kejaksaan bukan hanya menindak. Jaksa juga hadir sebagai konsultan dalam pengelolaan keuangan desa, agar desa sebagai mitra strategis dapat menjalankan programnya secara akuntabel,” tutupnya.
Langkah cepat Kejari Bone Bolango ini sekaligus menjadi pesan penting bahwa transparansi bukan pilihan, melainkan standar minimal dalam tata kelola desa—sebuah pondasi yang menentukan arah kesejahteraan di tingkat paling bawah.
Sementara itu, kepala desa Tamboo, Ismail Mootalu, menyambut baik program tersebut. Dengan adanya program itu pihaknya merasa terbantukan.
“Saya memberikan apresiasi kepada pihak Kejari Bone Bolang. Ini sangat membantu dalam hal kami mengelola keuangan di desa. Apalagi ada pendampingan seperti ini. Jadi dalam melaksanakan program maupun kegiatan, kita jadi hati-hati,” ujarnya.
Harapannya kata dia, tercipta iklim transparansi dalam pengelolaan keuangannya.
Penulis: Lukman.



