Gorontalo, mimoza.tv – Isu bagi-bagi proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango mulai mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo memastikan akan memanggil Bupati Bone Bolango, Ismet Mile, bersama sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan.
Kepastian itu disampaikan Asisten Intelijen Kejati Gorontalo, Rudi Iskandar, S.H., M.H., usai menerima massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Peduli Bone Bolango, Rabu (29/10/2025).
“Sudah beberapa kali kami menerima unjuk rasa terkait berbagai persoalan di Bone Bolango, termasuk polemik yang ramai diperbincangkan masyarakat, mulai dari isu kroni-kroni bupati, dugaan KKN, hingga bagi-bagi proyek,” ungkap Rudi.
Ia menambahkan, pihaknya telah menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan langkah konkret di bidang intelijen. “Kami sudah mengumpulkan data dan bahan keterangan. Hari ini hasilnya telah kami serahkan ke bidang Pidana Khusus. Insyaallah akan diterbitkan sprindik, dan akan ada pemanggilan terhadap pihak-pihak yang berkaitan. Kita cari kebenaran, cari alat bukti,” tegasnya.
Rudi menyebut, langkah itu menjadi jawaban atas tuntutan publik yang telah disuarakan berulang kali melalui aksi demonstrasi beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya, massa mahasiswa dalam aksinya mendesak Kejati Gorontalo segera memeriksa Bupati Ismet Mile dan sejumlah kroninya yang diduga terlibat dalam praktik pembagian proyek.
Sorotan tajam juga datang dari advokat Frengki Uloli, warga Bone Bolango yang menilai bahwa munculnya rekaman percakapan bagi-bagi proyek justru membantah klaim salah satu pejabat Pemkab Bone Bolango, Dr. Robi Hunawa, yang sebelumnya menyebut isu tersebut tidak benar.
Namun, kata Frengki, beredarnya bukti baru di ruang publik – berupa tangkapan layar percakapan WhatsApp dan rekaman suara – telah memperkuat dugaan adanya praktik tidak sehat dalam proses pengadaan proyek di Bone Bolango.
“Sistem e-katalog yang seharusnya menjamin profesionalitas dan transparansi justru ternodai oleh praktik yang mencurigakan,” ujar Frengki.
Ia juga mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) agar tetap menjaga integritas di tengah tekanan kekuasaan. “Jabatan bupati itu singkat, tapi karier ASN adalah amanah panjang. Jangan takut kehilangan jabatan hanya karena tidak tunduk pada syahwat kekuasaan dan koleganya,” ujarnya menegaskan.
Lebih lanjut, Frengki mendesak aparat penegak hukum – baik kepolisian maupun kejaksaan – agar segera menyelidiki dugaan tindak pidana yang terekam dalam percakapan tersebut. “Ada aroma gratifikasi, pemerasan, dan suap demi memenangkan proyek-proyek di Bone Bolango,” tandasnya.
Penulis: Lukman | Editor: Redaksi mimoza.tv.



