Gorontalo, mimoza.tv – Penyaluran kredit sektor perbankan di Provinsi Gorontalo pada triwulan I 2025 mencatat pertumbuhan yang solid. Berdasarkan data terkini, total kredit yang disalurkan mencapai Rp23,3 triliun, tumbuh 12,04% (yoy). Meski melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 15,32%, angka ini masih lebih tinggi dibanding sasaran pertumbuhan kredit nasional di kisaran 10–12%.
Industri Pengolahan Geser Pertanian
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo dalam buku Laporan perekonomian Gorontalo, Mei 2025 menjelaskan, pendorong utama laju kredit sektoral datang dari industri pengolahan yang tumbuh sangat kuat, mencapai 308,52% (yoy). Laju ini sukses menggeser posisi sektor pertanian yang sebelumnya menjadi salah satu penopang utama kredit. Sementara itu, kredit di sektor pertanian dan perdagangan masih mengalami kontraksi, masing-masing sebesar 26,18% (yoy) dan 26,65% (yoy).
Kinerja positif juga datang dari sektor pertambangan, yang mencatat pertumbuhan impresif hingga 866,87% (yoy). Lonjakan ini tak lepas dari pembangunan proyek tambang emas di Kabupaten Pohuwato yang ditargetkan mulai berproduksi pada triwulan I 2026. Berdasarkan laporan perusahaan, progres konstruksi proyek tersebut telah mencapai 46%.
Dari sisi kualitas, Non Performing Loan (NPL) sektor pertambangan tercatat hanya 0,20%, dan industri pengolahan 0,99%—keduanya jauh di bawah ambang batas. Namun, sektor pertanian (24,37%) dan perdagangan (6,14%) masih berada di atas batas risiko nasional.
Kredit Rumah Tangga Masih Tumbuh
Kredit rumah tangga di Gorontalo juga menunjukkan tren positif. Pada triwulan I 2025, penyalurannya tumbuh 5,61% (yoy), meski sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya (8,65% yoy). Perlambatan ini utamanya disebabkan oleh penurunan kredit kendaraan bermotor yang terkontraksi 7,99% (yoy), lebih dalam dibanding triwulan sebelumnya (-6,09% yoy).
Di sisi lain, komponen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) justru melesat 16,50% (yoy), naik dari 12,11% pada triwulan sebelumnya. Kredit Multiguna juga tumbuh 8,52% (yoy), jauh lebih tinggi dari periode sebelumnya yang hanya 1,30%.
Kredit Investasi Menguat
Berdasarkan jenis penggunaan, lonjakan tertinggi datang dari kredit investasi yang tumbuh hingga 71,06% (yoy). Pertumbuhan ini sejalan dengan tren perusahaan yang memulai proyek investasi di awal tahun. Sementara itu, kredit konsumsi melambat dan kredit modal kerja mengalami kontraksi.
Dari sisi kualitas, NPL perbankan Gorontalo pada triwulan I 2025 membaik menjadi 4,11%, turun dari 4,30% pada triwulan sebelumnya. Meski demikian, NPL untuk kredit modal kerja (6,23%) dan kredit investasi (8,07%) masih berada di atas ambang batas nasional sebesar 5%. Kondisi ini tertolong oleh stabilnya kualitas kredit konsumsi dengan NPL di level 1,36%.
Penulis: Lukman.