Gorontalo, mimoza.tv – Empat perempuan masing-masing berinisial CG, DM, FCP, dan SA diduga menjadi korban kosmetik racikan atau yang viral disebut dengan “Handbody Markalak”, mendatangi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo, Senin (4/3/2024).
Kedatangan ke empat perempuan tersebut untuk melaporkan produk kosmetik berupa lotion handbody racikan, yang memnbuat kulit merek bermasalah.
“Hari ini kita datang untuk melaporkan soal produk yang kami beli, dan ternyata setelah digunakan malah menibulkan masalah di kulit,” ucap DM kepada awak media.
Selain itu juga, melaporkan ke BPOM terkait dengan kondisi pasca penggunaan, ia bersama ke tiga rekan lainnya membawa bukti berupa kemasan produk handbody racikan yang diduga tidak punya izin edar dari BPOM. Kata DM, kemasan handbody itu polos tanpa merek, tidak ada tertulis izin, massa kadaluarsa maupun cara penggunaannya.
Sementara itu, Muindar, selaku Katim Infokom BPOM Gorontalo membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat, terkait dengan dugaan peredaran kosmetik tanpa izin edar.
“Karena ini sifatnya adalah laporan maka sesuai dengan standar prosedur, kita akan melakukan investigasi di lapangan , apakah produk yang diadukan tersebut seperti apa. Kalau memang itu jelas terkait dengan produk tanpa izin edar, maka kita akan lakukan penindakan. Ada ketentuannya terkait dengan hal tersebut,” ujar Muindar.
Pada kesempatan itu juga pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk cerdas dalam memilih produk obat dan makanan. Kata dia, caranya adalah dengan senantiasa melakukan CEK LIST.
“CEK LIST yang dimaksud adalah ; Cek kemasan, cek label, cek izin edar, dan cek izin edar. Ini berlaku untuk semua produk obat dan makanan, termasuk kosmetik juga. BPOM Gorontalo sebagai unit pelayanan publik, kita punya berbagai saluran komunikasi untuk memfasilitasi masyarakat yang akan menyampaikan pengaduan. Bisa melalui sambungan telepon, lewat aplikasi WhatsApp, lewat sosial media, dan bisa juga secara langsung di unit layanan pengaduan konsumen. Masyarakat bisa memanfaatkan itu semua,” tanadasnya.
Sebelumnya, CG, DM, FCP, dan SA diduga menjadi korban kosmetik racikan. Produk yang mereka harapkan akan meningkatkan kecantikan malah membuat kulit mereka bermasalah.
Dalam wawancara dengan Mimoza.tv, keempat wanita ini mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan produk kosmetik dari seorang penjual online dengan inisial EB. DM dan CG mengakui bahwa mereka tertarik dengan produk tersebut setelah melihat siaran langsung dari akun facebook milik EB. Sementara itu, SA membeli produk setelah melihat postingan di media sosial lainnya.
Peliput : Lukman.