Kamis, Juni 30, 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
27 °c
Gorontalo
26 ° Sab
25 ° Ming
24 ° Sen
24 ° Sel
  • Login
  • Register
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Lawan Terberat Jokowi, Adalah Jokowi

by Lukman Polimengo
Maret 6, 2019
Reading Time: 6min read
62 3
0
Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Oleh : Hersubeno Arief.

Hanya dalam hitungan hari, peta persaingan menuju Pilpres 2019 sudah berubah lagi. Pekan lalu lawan berat Jokowi adalah data, fakta yang diajukan LSM, media dan para pembantunya sendiri.

Termasuk dalam barisan ini Wapres Jusuf Kalla, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. Mereka bersatu melawan data dan fakta yang disampaikan Jokowi pada debat kedua.

Baca juga

Terkait Unjuk Rasa Warga Bongohulawa, Otto : Klarifikasi ini Peringatan Keras Bagi Seluruh Personil Adhyaksa

Demo di Depan Kejati Gorontalo, Puluhan Warga Bongohulawa Sentil Oknum ‘Jaksa Nakal’

Jusuf Kalla membantah Jokowi soal kepemilikan tanah Prabowo. Moeldoko dan Maruli menepis pengakuan Jokowi dia berkunjung ke perkampungan nelayan, tengah malam hanya berdua sopir.

Pekan ini Jokowi menghadapi lawan sesungguhnya. Lawan terberat yang tampaknya sangat sulit, bahkan mungkin tak bisa dikalahkannya. Lawan itu adalah  dirinya sendiri.

Lho kok bisa? Peristiwa langka ini perlu dimasukkan  dalam program acara TV : Replays Believe It or Not. Aneh tapi nyata. Jokowi juga bisa diusulkan masuk ke dalam Musium Rekor Indonesia (MURI), dan The Guinness Book of Record, karena banyaknya data yang salah dan over claimed yang dilakukannya.

Dalam kunjungannya ke Gorontalo Jumat (1/3) Jokowi menantang Prabowo menunjukkan data adanya dana milik orang Indonesia yang diparkir di luar negeri, jumlahnya mencapai Rp 11.000 triliun. “Ya kalau memang ada data, ada bukti-bukti mengenai itu disampaikan saja ke pemerintah. Akan kami kejar,” ujarnya.

Perihal adanya ribuan triliun dana yang parkir di luar negeri ini disampaikan Prabowo saat pidato di hadapan para pendukungnya di Yogyakarta (27/2). Dalam beberapa kesempatan Prabowo juga pernah menyampaikannya.  Dia mempersoalkan banyaknya kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri.

Prabowo sendiri mengaku mendapatkan data itu dari seorang menteri di kabinet Jokowi. Dia pernah membaca di media. Namun pernyataan Prabowo itu diragukan oleh Menko Maritim Luhut Panjaitan. “Hebat banget, saya nggak tau, saya cek dulu. Tapi nggak mungkinlah, itu angka yang sangat fantastis,” kata Luhut di kantornya, Rabu (27/2).

Para pendukung kubu paslon 01 seperti biasa segera menggoreng isu ini. Mereka menerapkan jurus andalannya, yakni menuduh Prabowo menyebarkan hoax.

“Kasihanlah kalau asal ngomong. Jangan sampai itu hanya gosip yang akan menyusahkan Pak Prabowo sendiri. Boleh ngomong, tapi harus dengan data yang valid. Karena dia capres. Omongannya adalah janjinya,” ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Johnny G Plate.

Plate menduga data yang dimiliki Prabowo, merupakan jumlah harta orang Indonesia sebelum program pengampunan pajak alias tax ammensty.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementrian Keuangan Nurfransa Wirasakti juga ikut-ikutan membantah. Menurutnya, dari program tax amnesty, deklarasi (pengakuan) harta kekayaan Indonesia di luar negeri hanya Rp 1.036 T. Dari jumlah tersebut yang berhasil dipulangkan kembali ke Indonesia (repatriasi) berjumlah  Rp147 triliun.

 Jadi mana yang benar?

Setelah dilacak jejak digitalnya, ternyata Prabowo benar. Dia mengutip pernyataan Menteri Keuangan yang saat itu masih dijabat oleh Bambang Soemantri Brodjonegoro.

Dari perhitungan Depkeu potensi uang orang Indonesia yang diparkir di luar negeri lebih besar dari Produk Domestik Bruto (GDP)  Indonesia sebesar Rp 11.400 triliun. “Nah menurut perhitungan kami potensinya lebih besar dari    GDP  kita. Jadi lebih dari Rp 11.400 triliun,” ujarnya.

Jumlah itu bila dikurangi dana yang berhasil dipulangkan, seperti pengakuan Nurfransa sebesar Rp 147 triliun, masih lebih dari Rp 11.000 triliun. Masih lebih besar dari yang disampaikan Prabowo.

Atas dasar itulah kemudian pemerintah menggagas tax amesty. Pengampunan pajak, dengan syarat para pemilik uang super jumbo itu membawa pulang kembali dananya ke Indonesia.

Presiden Jokowi sangat bersemangat mengejar dana parkir ini. Dia aktif bertemu pengusaha dan melakukan sosialisasi program tax amnesty, sambil sedikit mengancam.

“Banyak sekali uang milik orang Indonesia di luar. Ada data di kantong saya, di Kemenkeu di situ dihitung ada Rp 11.000 triliun yang disimpan di luar negeri. Di kantong saya beda lagi datanya, lebih banyak. Karena sumbernya berbeda,” ujar Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (1/8/2016)

Dia mengatakan bertekad membawa pulang dana itu sehingga bisa digunakan untuk pembangunan di dalam negeri. “Yang paling penting bagaimana uang-uang itu bisa dibawa kembali ke negara kita. Karena kita perlu partisipasi saudara-saudara sekalian untuk negara dan bangsa,” kata Jokowi kepada 10.000 peserta sosialisasi.

Pernyataan yang sama kembali disampaikan Jokowi saat menyampaikan pidato di Hotel Clarion, Makassar (25/11/2016). “Data yang ada di Kementerian kurang lebih Rp 11 ribu triliun. Daftarnya ada di kantong saya. Yang hadir di sini saya hapal, satu dua masih simpan di sana,” ujar Jokowi dengan sangat percaya diri.

Jokowi mengingatkan kepada para pengusaha yang hadir, bahwa  di  tahun 2018 akan ada UU pertukaran informasi pajak antar-negara. Karena semua negara telah menyepakati aturan internasional mengenai keterbukaan informasi tersebut.

“Duit orang Indonesia yang di Singapura, Swiss, Hong Kong, berapa? Semua akan terbuka karena aturan internasional sudah tandatangan semuanya. Itu era keterbukaan,” lanjut Jokowi.

I dont know what I say

Tantangan Jokowi dan para pembantu dekatnya kepada Prabowo untuk membuktikan ucapannya ini sungguh membingungkan. Kok bisa Jokowi membantah ucapannya sendiri?

Jika dulu ada guyonan ”I dont read, what I sign,” alias saya tidak pernah baca, apa yang saya tandatangani. Sekarang guyonan itu kelihatannya harus diubah “I dont know, what I say.” Jokowi tidak pernah tahu, apa yang dia ucapkan.

I dont read what I sign menggambarkan betapa banyak sekali kebijakan-kebijakan yang ditandatangani Jokowi, hanya dalam waktu sekejap diubah, atau dibatalkan.

Yang paling menghebohkan belum lama berselang adalah pembatalan pembebasan Ustad Abubakar Ba’asyir dan pemberian remisi kepada Prabangsa, seorang mantan kader PDIP yang menjadi otak pembunuhan wartawan di Bali.

Pelantikan  Letjen TNI Doni Monardo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga ditunda, padahal undangan sudah disebarkan. Belakangan diketahui posisi tersebut tidak boleh dijabat oleh seorang perwira TNI aktif. UU dan peraturannya harus diubah terlebih dahulu, barulah Doni bisa dilantik.

Masih banyak contoh lain soal keputusan presiden yang dibatalkan hanya dalam hitungan hari, bahkan jam. Mulai dari kenaikan harga premium, dan yang paling sensasional adalah  pengangkatan Archandra Thahar seorang WN Amerika Serikat menjadi Menteri ESDM.

Sekarang dengan menantang Prabowo membuktikan adanya dana parkir di luar negeri sebesar Rp 11.000 triliun.  Jokowi sebenarnya sedang menantang dirinya sendiri.

Prabowo tinggal mudah membalikkannya. Dia bisa menggunakan jurus yang selalu digunakan Jokowi bila terpojok. “Kalau ada bukti —bahwa Jokowi tidak pernah bicara seperti itu— tolong laporkan ke saya. Saya tunggu sekarang! “

Kali ini sangat sulit bagi Jokowi untuk berkelit. Jejak digitalnya bertebaran dimana-mana. Para netizen dan media seakan berlomba menunjukkan data dan fakta, bahwa benar Jokowi pernah menyampaikan hal itu. Mengapa pula sekarang dia begitu berani menantang Prabowo untuk membuktikan.

Kali ini integritas dan kredibilitas Jokowi benar-benar dipertaruhkan. Publik, termasuk para pendukung beratnya sedang bertanya-tanya. Apakah dia seorang pemimpin yang bisa diteladani, karena satu kata dengan perbuatan. Atau seorang pemimpin yang semua kata-katanya tidak bisa dipercaya?

Kalau kita mau berprasangka baik ( khusnudzon ), dia barangkali lupa apa yang pernah dikatakan. Maklumlah urusannya banyak. Namun bisa jadi itulah sifat asli, sifat alamiah Jokowi sering mengatakan apa yang dia tidak pahami.

Para leluhur Jawa mengingatkan, kalau watuk (batuk) bisa disembuhkan. Ada obatnya. Kalau watak, tidak ada obatnya. Ginowo mati. Dia akan terbawa sampai mati.

Ada baiknya Jokowi mengingat-ingat nasehat yang pernah disampaikan  oleh Presiden AS ke-16 Abaraham Lincoln. Negarawan besar itu pernah mengingatkan.

“You can fool all the people some of the time, and some of the people all the time, but you cannot fool all the people all the time.”

Kamu bisa membohongi semua orang beberapa saat dan beberapa orang setiap saat, tetapi kamu tidak bisa membohongi semua orang setiap saat. end

Berita Terkait

Terkait Unjuk Rasa Warga Bongohulawa, Otto : Klarifikasi ini Peringatan Keras Bagi Seluruh Personil Adhyaksa

Terkait Unjuk Rasa Warga Bongohulawa, Otto : Klarifikasi ini Peringatan Keras Bagi Seluruh Personil Adhyaksa

Juni 30, 2022
Demo di Depan Kejati Gorontalo, Puluhan Warga Bongohulawa Sentil Oknum ‘Jaksa Nakal’

Demo di Depan Kejati Gorontalo, Puluhan Warga Bongohulawa Sentil Oknum ‘Jaksa Nakal’

Juni 30, 2022

Adhan Dambea ke Prof. Mudzakir : Keterangan Saksi Ahli Pidana Tidak Ada Dasarnya

Juni 30, 2022

Gelar Upacara Pengukuhan Kenaikan Pangkat, Kalapas : Integritas & Dedikasi Adalah Utama

Juni 29, 2022

Duh, Bulan Juli Nanti, Google, Instagram Hingga Twitter Terancam di Blokir Kominfo

Juni 29, 2022

Terungkap di Persidangan, Setor Hingga Puluhan Miliar, Mayoritas Admin FX Family Berharap Uang Bisa Kembali

Juni 29, 2022
Next Post
Neo Dwifungsi, Siapa yang Lebih Butuh. Jokowi atau TNI?

Neo Dwifungsi, Siapa yang Lebih Butuh. Jokowi atau TNI?

Rekomendasi

Terkait Unjuk Rasa Warga Bongohulawa, Otto : Klarifikasi ini Peringatan Keras Bagi Seluruh Personil Adhyaksa
Hukum & Kriminal

Terkait Unjuk Rasa Warga Bongohulawa, Otto : Klarifikasi ini Peringatan Keras Bagi Seluruh Personil Adhyaksa

by Lukman Polimengo
Juni 30, 2022
0

Gorontalo, mimoza.tv – Terkait adanya unjuk rasa warga Desa Bongohulawa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo, serta tindak lanjut atas pemberitaan...

Read more

Kasus Dugaan Korupsi Proyek Septik Tank, Mantan Kadis Perkim Pohuwato Resmi Kenakan Rompi Merah

Ingatkan Soal Bahaya Bullyng, Kejari Bone Bolango Gelar JMS di 2 SMP

Tak Kunjung Ada Penanganan, Sudah Dua Rumah di Desa Ombulo Hanyut, Kerugian di Taksir Ratusan Juta

Kemenkumham Raih Penghargaan Predikat Kepatuhan Tinggi dari Ombudsman RI

Social Media

POPULAR POST

  • Sidang Lanjutan Kasus Investasi Bodong di Pohuwato, 20 Admin FX Family Diperiksa

    Sidang Lanjutan Kasus Investasi Bodong di Pohuwato, 20 Admin FX Family Diperiksa

    420 shares
    Share 168 Tweet 105
  • Terungkap di Persidangan, Setor Hingga Puluhan Miliar, Mayoritas Admin FX Family Berharap Uang Bisa Kembali

    420 shares
    Share 168 Tweet 105
  • Investasi Enel Green Power, OJK : Sebaiknya Hati-hati dan Segera Lapor ke Polisi

    899 shares
    Share 360 Tweet 225
  • Demo di Kejari dan di Polres Gorontalo, AMPD Minta Usut Tuntas Dugaan Korupsi 52 Miliar Dana Hibah PDAM Tirta Limutu

    105 shares
    Share 42 Tweet 26
  • 4 Hal Yang Tidak Boleh Saat Ada di Lokasi Laka Lantas, Nomor Dua Paling Sering Dijumpai

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Adhan Dambea ke Prof. Mudzakir : Keterangan Saksi Ahli Pidana Tidak Ada Dasarnya

    92 shares
    Share 37 Tweet 23
  • Sidang Kasus Pencemaran Nama Baik Berlanjut, Kali ini Saksinya Wartawan

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2022 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

  • Login
  • Sign Up
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Fokus Pilkada
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2022 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In