Minggu, Mei 18, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Malas Membaca, Penyebab Rendahnya Literasi dan Meningkatnya Kerentanan Terhadap Hoaks

by Lukman Polimengo
Oktober 29, 2024
Reading Time: 1 min read
71 2
A A
0
Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Gorontalo, mimoza.tv – Di era digital yang dipenuhi dengan informasi serba cepat, kebiasaan membaca memegang peran penting dalam meningkatkan literasi masyarakat. Namun, rendahnya minat baca menjadi salah satu faktor utama penyebab lemahnya literasi. Ketika kebiasaan membaca tidak dibudayakan, masyarakat menjadi kurang terlatih dalam menganalisis informasi secara kritis. Akibatnya, mereka lebih mudah terpapar dan percaya pada hoaks, misinformasi, serta disinformasi yang sering beredar di media sosial.

Dosen Psikologi Media Universitas Indonesia, Laras Sekarasih, PhD, menjelaskan bahwa orang lebih mudah percaya hoaks jika informasi tersebut sejalan dengan opini atau keyakinan yang sudah dimiliki. “Misalnya, jika seseorang sudah setuju dengan kelompok, produk, atau kebijakan tertentu, maka ketika menerima informasi yang mendukung pandangan tersebut, kecenderungan untuk memeriksa kebenarannya berkurang,” ungkap Laras, seperti dikutip oleh mimoza.tv dari Kompas.com.

Laras menambahkan bahwa adanya perasaan terafirmasi oleh informasi yang sejalan dengan keyakinan pribadi memicu seseorang untuk lebih mudah menyebarkan informasi hoaks. Kalimat seperti “sekadar share dari grup sebelah” sering kali digunakan sebagai pembenaran dalam menyebarkan informasi tanpa memverifikasinya. “Anonimitas dalam penyebaran informasi ini membuat seseorang merasa bahwa tanggung jawab atas kebenaran informasi bukan berada di pundaknya, melainkan hanya sekadar meneruskan,” jelasnya.

Baca juga

Indonesia Luncurkan Kelompok Kerja Anti Disinformasi Digital untuk Perangi Hoaks

Mafindo Jayapura dan Koalisi Cek Fakta Gelar Kampanye Prebunking Jelang Pilkada 2024

Faktor lain yang mempengaruhi mudahnya seseorang percaya pada hoaks adalah terbatasnya pengetahuan. “Kurangnya pengetahuan tentang topik tertentu juga membuat orang lebih mudah termakan hoaks,” tambah Laras. Sebagai contoh, informasi mengenai ajakan untuk mengunduh aplikasi tertentu atau donasi melalui perusahaan yang tidak dikenal sering kali dipercaya karena penerima pesan tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang topik tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kebiasaan membaca dan kemampuan literasi digital. Dengan begitu, mereka dapat lebih kritis dalam menerima dan memeriksa informasi, sehingga tidak mudah terjebak dalam penyebaran hoaks dan disinformasi.

Penulis : Lukman.

Tags: Cek faktaDisinformasiHoakshoaxmisinformasi

Berita Terkait

Ilustrasi stop hoaks. Foto : Istimewa.

Indonesia Luncurkan Kelompok Kerja Anti Disinformasi Digital untuk Perangi Hoaks

September 3, 2024
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Jayapura melaksanakan kampanye prebunking di are Car Free Day (CFD) Jembatan Merah Kota Jayapura yang melibatkan ratusan masyarakat Kota Jayapura, Sabtu (24-8-2024. Foto : Dokumentasi AMSI.

Mafindo Jayapura dan Koalisi Cek Fakta Gelar Kampanye Prebunking Jelang Pilkada 2024

Agustus 26, 2024

CEK FAKTA ; Video Sri Mulyani Jelaskan Hutang Negara di Sidang MK

April 13, 2024

BPS Ungkap, Lebih Dari Separuh Penduduk Gorontalo Bisa Akses Internet, Paling Banyak Digunakan Untuk Hiburan

CEK FAKTA : Isteri Anies Sidang BAB 6,4 Uang PAUD

Tips Cerdas: Mengecek Klaim Jumlah Massa Kampanye Dengan Mapchecking

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version