Senin, Mei 19, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Memahami “Nalar Sakit” Pasien 01 Gorontalo

by Redaksi
April 10, 2020
Reading Time: 2 mins read
181 10
A A
0
Foto ilustrasi pasien corona. (Photo by STR / AFP) / China OUT

Foto ilustrasi pasien corona. (Photo by STR / AFP) / China OUT

Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Oleh: Funco Tanipu

Pemahaman orang Gorontalo mengenai sakit itu “sangat kuat” dan berlapis-lapis. Demam dianggap mobuwangohu, disertai batuk (tembedu), kurang enak badan (polipitolo). Gejala yang ada pada Covid-19 dianggap gejala sakit ringan di Gorontalo. Jalan keluarnya beli obat di warung, kalau agak parah baru ke Puskes, kalau “mahepo tameya liyo” (aktifitas harus dibantu orang lain) baru ke Dokter Praktek. Kalau “madidu mowali mobongu” (sudah tidak bisa bangun lagi), maka baru akan dibawa ke rumah sakit, itupun jika dihitung secara ekonomi mampu. Jika tidak mampu secara ekonomi, maka “mahe pongadiya liyo” (mulai dibacakan Al Qur’an oleh keluarga).

“Wanu mamo hela mola” (kalau sudah agak ringan/enak badan) dan “waw mamo piyohu pongonga” (makan sudah lancar), maka sudah dihitung sembuh.

Baca juga

Funco Tanipu, Orang Pertama di Indonesia Yang Raih Doktor Covid-19

Kunjungi Lapas Gorontalo, Tim Divpas Kanwil Kemenkumham Pantau Pencegahan Covid-19

Pemahaman “sakit”ini adalah pemahaman kolektif. Kenapa Gorontalo sulit “pica tolor“, karena pemahaman antropologis mengenai sakit berlapis-lapis, bahkan menjadi memori kolektif.

Hal ini dialami dan dijalani oleh Pasien 01 sebelum dia diumumkan positif semalam. Tidak perlu menyalahkan terlalu berlebihan pada yang bersangkutan, sebab pemahaman “lokal” memang seperti itu, dan pemahaman seperti ini bukan cuma dia saja, tapi banyak orang.

Pemahaman antopologis seperti ini memang jadi salah satu “jalan keluar” yang pernah diusulkan oleh beberapa ahli dalam menghadapi Covid-19. Pemahaman ini bisa disebut sebagai “herd immunity” (kekebalan komunitas). Ada yang melalui vaksin, ada yang memang bisa “melampaui” masa inkubasi. Hanya memang cara ini banyak ditentang sebagai jalan keluar karena menyaratkan minimal 40 – 60 % yang terinfeksi baru bisa dihitung kebal secara massal.

Saat ini, lebih baik kita memberikan motivasi dan mendoakan pada Pasien 01, keluarganya, semua yang pernah berinteraksi. Termasuk daftar nama yang sudah beredar sejak semalam. Kita support mereka agar bisa memeriksakan diri, membuka diri mengenai pola interaksi selama 20 hari terakhir.

Kunci penanganan ini ada pada transparansi data dan informasi serta partisipasi publik yang kuat. Negara-negara yang sudah declare landai grafiknya terhadap Covid-19 melakukan transparansi dan membuka ruang bagi publik untuk berpartisipasi secara aktif.

Saat ini bukan lagi waktunya saling menyalahkan, semua sudah terjadi, semoga menjadi pelajaran bagi semua.

Tags: AntropologisCovid-19KolektifOramng GorontalopasienTerinfeksiVirus corona

Berita Terkait

Funco Tanipu, Orang Pertama di Indonesia Yang Raih Doktor Covid-19

Agustus 24, 2022

Kunjungi Lapas Gorontalo, Tim Divpas Kanwil Kemenkumham Pantau Pencegahan Covid-19

Februari 21, 2022
Mewaspadai masuknya varian vbaru COVID-19, Omricon, jajaran Poliklinik Pratama Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo menggelar sosialisasi sekaligus inspeksi ke seluruh pondok hunian warga binaan pemasyarakatan (WBP), Jumat (24/12/2021).

Waspada Omricon, Lapas Gorontalo Gelar Sosialisasi

Desember 24, 2021

Gorontalo Bakal Berlakukan PPKM Level 3, Begini Kata Menohok Eks Menkes RI

Lakukan Penyerbuan di Bitung, Prajurit “Tentara Langit” Dapat Apresiasi Dari Wawali Kota

Soal Aleg yang Tidak Mau di Tes Antigen Saat Tiba di Bandara, Rustam Minta Gubernur Evaluasi Atuaran Surat Edaran Penanganan COVID-19

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version