Selasa, Januari 26, 2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
25 °c
Gorontalo
25 ° Sel
25 ° Rab
25 ° Kam
25 ° Jum
  • Login
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
Mimoza TV
No Result
View All Result

Mendiagnosis Konflik, Ketimpangan, dan Keadilan Sosial

Lukman Polimengo by Lukman Polimengo
Desember 10, 2018
in Nasional, Sosial Budaya
145 10
0
Home Peristiwa Nasional
Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Gorontalo, mimoza.tv – Gelaran Konferensi Tahunan KeadilanSosial 2018 di Universitas Muhammadiyah Gorontalo resmi berakhir, Minggu (9/12/2018).Sebanyak 101 orang peneliti muda, cendekiawan, akademisi, dan juga aktivissecara paralel memaparkan hasil penelitian mereka terkait dengan latar belakangkeilmuwannya dan kaitannya dengan keadilan sosial.

Beberapa peneliti muda tersebut berasal Sekolah Menengah Atas dari Sumatera Selatan dan Jakarta. Konferensi Tahunan Keadilan Sosial 2018 diawali dengan tiga pembicara kunci pada Sabtu (7/12/2018).

Mereka adalah Rektor Universitas Widya Mataram Prof Dr Edy Suandi Hamid M.Ec, Rektor Universitas Hasanudin Makassar Prof DR. Dwia Ariestina Pulubuhu, MA, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo DR. Dr. M. Isman Jusuf, Sp.S.

Pembicara pertama Prof Dr Edy Suandi Hamid menjelaskan tentang makna dan praktik keadilan di Indonesia, dimana keadilan merupakan sebuah amanah sekaligus cita-cita yang tertuang jelas pada sila ke-5 Pancasila.

Namun di Indonesia, keadilan belum sepenuhnya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat baik dari sisi hukum, ekonomi, sosial maupun politik. Jika dilihat dari sisi ekonomi hal ini tercermin melalui tingginya ketimpangan pendapatan yang terjadi.

Mantan rektor Universitas Islam Indonesia dua periode tersebut banyak memaparkan data dan fakta tentang fenomena ketimpangan sosial di Indonesia. Menurutunya distribusi pengeluaran perkapita Indonesia tahun 2017 menunjukkan bahwa 46,89% total pengeluaran Indonesia dinikmati oleh 20 % penduduk dengan pengeluaran terbesar. Sementara 40 % penduduk dengan pengeluaran terendah hanya menikmati 17,02 % total pengeluaran Indonesia.

Data ini menunjukkan bahwa “kue ekonomi” Indonesia lebih banyak dinikmati oleh seperlima penduduk dengan pengeluaran terbesar.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah tersebut menjelaskan bahwa besarnya tingkat pertumbuhan ekonomi dan penurunan tingkat kemiskinan tidak sebesar dengan penurunan tingkat ketimpangan pendapatan.

Penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia tidak serta merta menurunkan tingkat ketimpangan. Hal ini karena pertumbuhan pendapatan orang kaya jauh di atas orang miskin.

“Ketimpangan mendeskripsikan adanya gap atau jjurang antara masyarakat berpendapatan tinggi (kaya) dengan masyarakat berpendapatan rendah (miskin),” ujar Prof Edy Suandi Hamid.

Diakhir pemaparannya, Prof Edy menjelaskan bahwa ketimpangan masih menjadi salah satu tugas berat yang harus dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat. Salah satu saran yang ia sampaikan adalah meningkatkan program bantuan sosial, permodalan, kebijakan pajak yang progresif, peningkatan upah, pemerataan infrastuktur, dan keuangan yang inklusif adalah beberapa strategi yang bisa digunakan untuk mengurangi ketimpangan.

“Sebagai negara yang berpegang pada nilai – nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, pemerintah Indonesia berkewajiban untuk menjamin terciptanya keadilan pada setiap elemen masyarakat. Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan persyaratan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

Pembicara kedua adalah Prof DR. Dwia Ariestina Pulubuhu. Rektor Universitas Hasanudin Makassar berdarah Gorontalo ini banyak menjelaskan tentang penyelesaian konflik sosial yang berkeadilan.

“Konflik bersumber dari ketidakadilan. Baik itu ketidakadilan ekonomi, ketidakadilan politik, dan ketidakadilan sosial,” ungkap Prof Dwia  yang juga seorang ahli sosiolog ini.

Rektor perempuan pertama di Universitas Hasanudin ini menjelaskan secara historis konflik yang terjadi di Indonesia yang dimulai pasca kolonial, yakni politik devide et impera yang meninggalkan jejak sekat dan stratifikasi sosial berbasis identitas.

Selain itu hal lainnya adalah latar belakang masyarakat Indonesia yang plural, baik itu pluralisme budaya, pluralisme politik, dan juga pluralisme power, serta secara geografis, masyarakat Indonesia memiliki akses berbeda terhadap sumber daya sosial, ekonomi dan politik.

Menurutnya ada beberapa isu utama konflik dan kekerasan yang terjadi di Indonesia saat ini yang bersumber dari ketidakadilan. Yakni isu demokrasi dan desentralisasi, bentuk kekerasannya insisden terkait pilkada dan pemekaran.

Isu konflik lahan; perebutan lahan dimana bentuk kekerasannya adalah perkelahian, penganiayaan, hingga pembunuhan. Isu penegakan hukum yang lemah; dimana reaksi terhadap pelanggaran hukum, pelangaran moral, dan ketersinggungan dan bentuk kekerasannya adalah penganiayaan dan pengroyokan.

Isu konflik indentitas adalah perbedaan suku, ras, dan agama, dimana bentuk kekerasannya yaitu perkelahian kelompok dan kerusuhan. Serta isu korupsi yang terkait dengan buruknya kinerja pemerintahan, dan bentuk kekerasannya adalah pengursakan dan demonstrasi.

Bencana dan Perubahan Iklim, dan  5) Humanitas dan Industri.

Sore harinya, konferensi langsung ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Muhammadiyah Gorontalo dengan ISJN (Indonesia Social Justice Network). Pihak kampus diwakili langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo, DR. Dr. M. Isman Jusuf, Sp.S dan Presidium ISJN diwakili oleh Martadinata Basyir. Kedua lembaga sepakat menjalin kerjasama untuk kegiatan-kegiatan di masa yang akan datang demi mewujudkan keadilan sosial di Gorontalo.

Tags: Ketimpangan Sosial
Previous Post

Beda Pilihan Di Pilkades, 5 Makam Di Gorut Terpaksa Di Bongkar

Next Post

BPOM Gorontalo Sita 16 Ribu Obat Dan Kosmetik Ilegal

Next Post
BPOM Gorontalo Sita 16 Ribu Obat Dan Kosmetik Ilegal

BPOM Gorontalo Sita 16 Ribu Obat Dan Kosmetik Ilegal

Recommended.

Balai Karantina Akan Musnahkan Ribuan Tikus Hasil Sitaan Di Pelabuhan Gorontalo

Balai Karantina Akan Musnahkan Ribuan Tikus Hasil Sitaan Di Pelabuhan Gorontalo

Maret 24, 2018
DPRD Kabgor Gelar RDP Terkait Dugaan Kasus Pelecehan Terhadap Mahasiswa IAIN

DPRD Kabgor Gelar RDP Terkait Dugaan Kasus Pelecehan Terhadap Mahasiswa IAIN

Desember 20, 2017

POPULAR POST

  • Lagi Viral Nonton Video dan Iklan Bisa Dapat Duit, Apa Semudah Itu?

    Lagi Viral Nonton Video dan Iklan Bisa Dapat Duit, Apa Semudah Itu?

    1575 shares
    Share 630 Tweet 394
  • Perbedaan Antara Mata Uang Digital Dan Kripto (Cryptocurrency)

    550 shares
    Share 220 Tweet 138
  • Cekoki Bayi Dengan Miras, Empat Pemuda ini Diganjar Penjara 10 Kalender

    469 shares
    Share 188 Tweet 117
  • 4 Lembar Kertas Curhat Asri Banteng

    468 shares
    Share 187 Tweet 117
  • Sejarah Mc Donald’s, Restoran Siap Saji Terbesar di Dunia

    744 shares
    Share 327 Tweet 174
  • Walima Dan Desa Bongo Dalam Sejarah Perayaan Maulid Nabi Di Gorontalo

    666 shares
    Share 266 Tweet 167
  • Apakah Social Distancing Efektif di Gorontalo?

    700 shares
    Share 352 Tweet 145
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Program
  • Pedoman Media Siber

© 2020 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

No Result
View All Result
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata

© 2020 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version