Gorontalo, mimoza.tv – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan pentingnya sinergi antara inovasi dan kearifan lokal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal itu ia sampaikan saat membuka Hulonthalo Art and Craft Festival (HACF) 2025 yang digelar di Grand Palace Convention Center (GPCC) Kota Gorontalo, Sabtu (27/9/2025).
Menurut Riefky, hajatan tahunan yang diprakarsai Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo, Dekranasda, serta pemerintah kabupaten/kota ini bukan sekadar pameran produk kreatif. Lebih jauh, HACF menjadi ruang konkret untuk memperkuat Asta Ekraf dan membuka akses pasar domestik maupun global.
“Kami mengapresiasi visi besar Gubernur, Wakil Gubernur, dan Ketua Dekranasda Gorontalo dalam membangun ekonomi kreatif. Kerja sama strategis dengan Bank Indonesia juga luar biasa, karena BI memberi ekosistem yang nyata bagi perajin dan pelaku industri kreatif,” ujar Riefky.
Ia mengutip data Ditjen Bea Cukai kuartal II 2025 yang menunjukkan fesyen menyumbang 55 persen ekspor ekonomi kreatif nasional, disusul kriya 38,9 persen dan kuliner 5,9 persen. “Ini bukti bahwa daerah seperti Gorontalo memiliki potensi besar untuk masuk dalam rantai permintaan global,” tambahnya.
Riefky juga mengingatkan para pelaku UMKM agar memanfaatkan kurasi dan program pembinaan yang dijalankan BI di daerah. “BI sedang membuat standar untuk mengkurasi UMKM agar bisa naik ke level nasional hingga internasional. Tolong manfaatkan sistem ini,” imbau Menkraf.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Bambang Setya Permana, menegaskan bahwa sejak 2020 HACF konsisten hadir sebagai panggung kolaborasi antara seni, budaya, dan ekonomi kreatif. Tahun ini, festival membawa tema “Mozaik Hulonthalo: Sinergi Inovasi Ekonomi Kreatif dan Kearifan Lokal untuk Pertumbuhan Berkelanjutan.”
“Mozaik Hulonthalo merepresentasikan keberagaman potensi seni, budaya, dan kreativitas Gorontalo sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi,” jelas Bambang.
Ia berharap HACF mampu menumbuhkan kebanggaan pada kebudayaan lokal sekaligus membuka pasar yang lebih luas bagi produk UMKM dan industri kreatif. “Dengan budaya sebagai fondasi dan inovasi sebagai penggerak, HACF meneguhkan peran ekonomi kreatif dalam membentuk masa depan daerah yang mandiri, berkelanjutan, dan beridentitas kuat,” tegas Bambang.
HACF 2025 diikuti 40 booth pelaku ekonomi kreatif dengan ragam produk fesyen, kriya, hingga kuliner khas. Rangkaian acara juga diramaikan Gorontalo Karnaval Karawo, yang menampilkan kekayaan wastra khas daerah.
Penulis: Lukman.