Jumat, Mei 9, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Menyelesaikan Masalah Sampah Kota Gorontalo dengan Solusi Kolaboratif

by Redaksi
Februari 14, 2025
Reading Time: 5 mins read
118 1
A A
0
Tumpukan sampah di salah satu ruas jalan di Kota Gorontalo. Foto: Lukman/mimoza.tv.

Tumpukan sampah di salah satu ruas jalan di Kota Gorontalo. Foto: Lukman/mimoza.tv.

Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Gorontalo mimoza.tv – Permasalahan sampah di Kota Gorontalo semakin mencuat dalam beberapa waktu terakhir. Isu ini menjadi perbincangan hangat, baik di warung kopi maupun di media sosial. Tumpukan sampah yang berserakan di tempat pembuangan sementara (TPS) dan di tepi jalan mencerminkan urgensi solusi yang harus segera diambil.

Fakta menunjukkan bahwa di Indonesia, sampah organik mendominasi komposisi limbah di tempat pembuangan akhir (TPA), berkisar antara 50-60%. Sumber utama sampah organik berasal dari konsumsi rumah tangga yang tinggi, minimnya sistem pengelolaan yang efektif, serta rendahnya tingkat daur ulang. Akibatnya, sampah organik yang seharusnya bisa diolah menjadi kompos atau biogas justru berakhir di TPA dan memperparah permasalahan lingkungan.

Solusi Kolaboratif: Pemerintah dan Masyarakat

Baca juga

Kejari Gorontalo Serahkan Barang Bukti Kasus Pembobolan ATM ke BRI

Delegasi Sedikit, Kota Gorontalo Tetap Tampil Maksimal di Munas APEKSI 2025

Mengatasi masalah ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat. Salah satu langkah konkret adalah dengan mendorong program kompos skala rumah tangga, mengembangkan eco enzyme, serta menerapkan kebijakan pemilahan sampah sejak dari sumbernya.

Sebagai strategi awal, pemerintah dapat menunjuk satu kelurahan sebagai pilot project pengelolaan sampah organik sebelum diterapkan secara lebih luas. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan mendorong terbentuknya komunitas Eco Enzyme, yang berperan dalam mengedukasi masyarakat untuk mengolah limbah dapur menjadi produk yang bermanfaat.

Tahapan implementasi ini mencakup:

Menentukan Kelurahan Percontohan – Memilih daerah dengan tingkat kesadaran lingkungan yang tinggi.

Menyiapkan Sarana dan Prasarana – Penyediaan tempat pengolahan eco enzyme dan komposter komunitas.

Pelatihan dan Sosialisasi – Mengadakan workshop pembuatan eco enzyme dan kompos.

Kolaborasi dengan Lembaga & Relawan – Melibatkan LSM, akademisi, dan pegiat lingkungan.

Penggalangan Dana & Dukungan Perusahaan – Mendorong CSR dari perusahaan untuk mendukung keberlanjutan program.

Penerapan Sistem Pengelolaan Sampah Organik

Agar program ini berjalan efektif, diperlukan sistem pengelolaan yang sistematis, seperti:

Pemilahan Sampah dari Rumah Tangga – Warga diharuskan memilah sampah organik dan non-organik.

Pembangunan Tempat Pengolahan Skala Komunitas – Penyediaan lokasi khusus untuk fermentasi eco enzyme.

Pemanfaatan Produk Olahan – Eco enzyme dapat digunakan untuk pertanian organik, pembersih alami, hingga produk ramah lingkungan lainnya.

Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah dapat memberikan insentif kepada warga yang aktif dalam pemilahan dan pengelolaan sampah, misalnya melalui pengurangan iuran sampah atau kompetisi lingkungan.

Tanggung Jawab Pelaku Usaha: Restoran, Warung, dan Rumah Makan

Selain tanggung jawab rumah tangga, pelaku usaha di sektor makanan juga memiliki peran penting dalam mengelola sampah organiknya. Pemerintah dapat menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Wajib Pengelolaan Sampah Organik yang mengharuskan restoran, warung, dan rumah makan untuk:

Melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik sebelum dibuang.

Mengolah sisa makanan menjadi kompos atau eco enzyme.

Bekerja sama dengan peternak atau petani untuk memanfaatkan sisa makanan sebagai pakan ternak atau pupuk.

Menghadapi sanksi berupa denda atau pencabutan izin usaha jika tidak menerapkan pengelolaan sampah yang baik.

Sebagai dukungan nyata, pemerintah dapat memberikan bantuan berupa wadah untuk pembuatan eco enzyme, seperti drum plastik ukuran 50 liter untuk pelaku usaha atau lingkungan tertentu. Jika dibandingkan dengan biaya penambahan armada pengangkut sampah, kebijakan ini jauh lebih efektif dan ekonomis.

Perbandingan Biaya: Armada Sampah vs Wadah Eco Enzyme

AspekMenambah Armada Pengangkut SampahMemberikan Wadah Eco enzyme
Biaya PengadaanRp500 juta – Rp1 miliar per trukRp50 ribu – Rp100 ribu per wadah (jerigen 10L)
Biaya Operasional (BBM, Gaji, Perawatan)Rp10-20 juta per bulan per trukNol (karena pengelolaan mandiri)
Efektivitas Pengurangan SampahTidak mengurangi jumlah sampah, hanya memindahkan ke TPAMengurangi volume sampah di sumbernya
Dampak Jangka PanjangTPA semakin penuh, perluasan lahanSampah organik dikelola, jadi produk bermanfaat (eco enzyme, kompos)

Jika dikalkulasi, satu unit truk sampah yang harganya mencapai Rp500 juta – Rp1 miliar setara dengan pengadaan 10.000 wadah eco enzyme yang bisa diberikan kepada masyarakat dan pelaku usaha. Perbedaannya jelas:

Truk hanya memindahkan masalah ke TPA, sedangkan wadah eco enzyme mengurangi sampah di sumbernya.

Armada sampah membutuhkan biaya operasional yang terus meningkat (BBM, gaji, perawatan), sedangkan eco enzyme dapat dibuat dengan biaya nol setelah wadah diberikan.

Selain dari segi biaya, manfaat dari pendekatan ini jauh lebih luas:

Mengurangi beban TPA hingga 50% karena sampah organik diolah langsung di sumbernya.

Menekan emisi karbon dengan mengurangi frekuensi pengangkutan sampah.

Memberikan dampak ekonomi, karena eco enzyme bisa dijual atau dimanfaatkan untuk keperluan pertanian organik.

Membantu membangun kesadaran masyarakat untuk lebih mandiri dalam mengelola sampahnya.

Monitoring dan Evaluasi

Sebagai bentuk konsistensi dalam mengatasi permasalahan sampah, program ini harus didukung dengan monitoring dan evaluasi berkala. Pemerintah dapat:

Mengukur seberapa banyak sampah organik yang berhasil dikelola melalui program ini.

Melakukan replikasi ke kelurahan lain jika pilot project berhasil.

Menggunakan sistem pelaporan digital agar transparansi dan efektivitas program dapat terus dipantau.

Kesimpulan

Permasalahan sampah di Kota Gorontalo membutuhkan solusi kolaboratif yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Dengan strategi pengelolaan sampah berbasis komunitas, penerapan regulasi yang tegas, serta dukungan infrastruktur seperti wadah eco enzyme, masalah ini dapat diatasi secara lebih efektif dan berkelanjutan.

Kini saatnya Kota Gorontalo bertransformasi menuju pengelolaan sampah yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan. Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha harus bersama-sama mengambil peran dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.

Redaksi.

Berita Terkait

– Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Gorontalo resmi menyerahkan barang bukti kasus pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) kepada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Limboto, Kamis (8/5/2025). Foto : Dokumentasi Kejari Kabgor

Kejari Gorontalo Serahkan Barang Bukti Kasus Pembobolan ATM ke BRI

Mei 9, 2025
Delegasi Kota Gorontalosaat tampil di Munas APEKSI 2025

Delegasi Sedikit, Kota Gorontalo Tetap Tampil Maksimal di Munas APEKSI 2025

Mei 9, 2025
Oplus_131072

Perempuan Bukan Cuma Ikut-Ikutan, Ini Alasan Mereka Hadir di APEKSI Surabaya

Mei 9, 2025

Adhan Dambea Siap Wujudkan Sekolah Rakyat di Kota Gorontalo: Kolaborasi Visi Nasional dan Kepemimpinan Daerah

BNPT Apresiasi Masyarakat Awasi Calon Seleksi Sekda Gorontalo yang Diduga Terafiliasi HTI

Adhan Manfaatkan Munas APEKSI: Belajar Tangani Sampah hingga Promosi Karawo

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version