Surabaya, mimoza.tv – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menjadikan Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-VII sebagai ajang penting untuk membawa perubahan nyata di daerahnya. Dari isu lingkungan hingga promosi budaya, berbagai agenda strategis digarap langsung oleh Adhan dan timnya di Surabaya.
Dalam forum yang dihadiri ratusan kepala daerah ini, Adhan fokus menyerap praktik terbaik pengelolaan sampah dari kota-kota yang telah berhasil. Ia menegaskan bahwa solusi konkret sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan lingkungan di Gorontalo.
“Pak Wali aktif berdiskusi dan menggali strategi dari berbagai kota. Tujuannya jelas: mencari formula terbaik yang bisa diterapkan di Gorontalo,” ujar Hadi Sutrisno, Ketua Tim Komunikasi Wali Kota.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Gorontalo turut meramaikan Indonesia City Expo (ICE), sebuah ajang promosi capaian pembangunan dan produk unggulan daerah. Dalam kesempatan ini, budaya lokal juga turut diperkenalkan ke panggung nasional.
Pegawai perempuan Pemkot tampil anggun mengenakan busana karawo, kain bordir khas Gorontalo, dalam karnaval budaya. Mereka juga mengikuti Lady’s Program yang membahas peran perempuan dalam pembangunan, termasuk penguatan layanan Posyandu berbasis enam indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM).
“Karawo bukan hanya warisan budaya, tapi potensi ekonomi kreatif. Penampilannya di APEKSI adalah bentuk nyata diplomasi budaya,” tambah Hadi.
Menariknya, perjalanan rombongan Pemkot dari Jakarta ke Surabaya dilakukan menggunakan kereta api—dibiayai langsung oleh Adhan Dambea dari kantong pribadinya.
Dalam sesi ICE Business Talks, Pemkot Gorontalo mendorong penguatan ekosistem wirausaha lokal dan digitalisasi pemerintahan. Transformasi teknologi menjadi salah satu fokus dalam mendorong efisiensi dan transparansi pelayanan publik.
Namun di tengah kesibukan itu, muncul dinamika lain. Hadi menyesalkan munculnya sebuah artikel di media daring totabuannews yang dinilai tak berimbang dan tak memenuhi kaidah jurnalistik.
“Tulisan itu hanya opini pribadi, tanpa konfirmasi dan hak jawab,” cetusnya
Wali Kota Gorontalo, kata Hadi, akan menempuh jalur hukum dan melaporkan hal ini ke Dewan Pers. “Meski sudah dihapus, kami punya bukti lengkapnya,” tegas Hadi. (rls/luk)